Wamena, Jubi – Komisi Penanggulangan AIDS atau KPA Provinsi Papua Pegunungan resmi terbentuk berdasarkan keputusan Gubernur Papua Pegunungan melalui Surat Keputusan (SK) Nomor 188.4/133 Tahun 2023, tentang Pembentukan Komisi Penanggulangan AIDS dan Sekretariat KPA Papua Pegunungan tertanggal 4 September 2023.
Kepala Sekretariat KPA Provinsi Papua Pegunungan, Yomi Kogoya, saat ditemui Jubi di kantornya di Wamena, mengatakan Kabupaten Jayawijaya merupakan titik sentral dari delapan kabupaten di kawasan Papua Pegunungan.
Dari data kasus yang dirilis Dinas Kesehatan Provinsi Papua per 30 Juni 2023, angka kasus HIV-AIDS di Kabupaten Jayawiaya saat cukup tinggi dan berada di urutan kedua setelah Kabupaten Nabire.
“Sebab itu kami tidak bisa santai. Rencana kerja kami dalam program tiga bulan ke depan akan kami usulkan adalah membentuk atau mengaktifkan kembali KPA di delapan kabupaten di wilayah Provinsi Papua Pegunungan. Karena sampai saat ini KPA yang masih aktif dan jalan itu hanya Kabupaten Jayawijaya. Sementara tujuh kabupaten lainnya tidak aktif atau belum terbentuk. KPA Kabupaten Yahukimo pernah aktif tapi sekarang sudah tidak lagi maka perlu diaktifkan kembali,” kata Yomi Kogoya.
Rencana selanjutnya, kata Kogoya, KPA Papua Pegunungan akan melakukan advokasi dan sosialisasi ke kabupaten dan menunjukkan data kasus HIV-AIDS saat ini.
“Kami akan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan,” katanya.
Data kasus HIV-AIDS per 30 Juni 2023 yang dilaporkan Dinas Kesehatan Provinsi Papua, ada 6.883 kasus HIV-AIDS di Kabupaten Jayawijaya, berada di urutan kedua setelah Kabupaten Nabire.
“Dari jumlah tersebut, HIV sebanyak 1.977 orang dan AIDS 4.906 orang. Sebanyak 509 orang telah meninggal,” jelas Yomi Kogoya.
Jumlah kasus HIV-AIDS di Kabupaten Nabire total 9.550 kasus, HIV sebanyak 3.947 orang, AIDS 5.603 orang, dan meninggal 472 orang.
“Provinsi Papua Pegunungan yang KPA-nya baru terbentuk, kami tidak bisa hanya diam tapi harus bergerak cepat dan kerja keras untuk menurunkan penambahan kasus baru serta harus dilakuan penanganan lebih cepat. Di Wamena ini, orang dari beberapa kabupaten semua ada di sini, maka butuh kerja sama dan dukungan dari pemerintah semuanya,” pungkas Kogoya. (*)