Penkes  

Dinkes Paniai transfer ilmu penggunaan aplikasi SITB dan ASIK kepada 30 Puskesmas

Dinkes Paniai
Usai pelatihan foto bersama Plt Kadinkes Paniai Maria Nawipa dan petugas kesehatan dari 30 Puskesmas se Paniai - Ist

Enarotali, Jubi – Dinas Kesehatan Kabupaten Paniai, Papua Tengah telah melakukan pendidikan dan pelatihan kepada 30 Puskesmas mengenai Sistem Informasi Tuberkulosis (SITB) dan Aplikasi Sehat Indonesiaku (ASIK) yang berkaitan dengan imunisasi. Dua kegiatan itu dilaksanakan dalam sehari saja pada Kamis, (31/8/2023) di aula kantor tersebut.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Paniai, Maria Nawipa mengatakan, kegiatan ini melibatkan kepala Puskesmas dan tenaga kesehatan dari 30 Puskesmas yang tersebar di wilayah kabupaten Paniai. Selama kegiatan, kata dia, mereka mendapatkan materi analisa dan situasi program TB serta imunisasi sekaligus pemaparan materi SITB dan ASIK, diskusi dan praktik langsung penggunaan kedua aplikasi itu.

Menurutnya, pihaknya telah mengajari SITB dan ASIK dengan cara penggunaanya sehingga petugas mengenali fungsi dan fitur yang ada di aplikasi SITB serta memahami cara penggunaannya. SITB merupakan aplikasi yang dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan RI bekerja sama dengan USAID dan langsung didanai selama lima tahun.

“30 puskesmas mengikuti pelatihan terkait dengan aplikasi, jadi selama ini kan hanya manual. Aplikasi itu sebagai laporan untuk pengiriman per bulan, triwulan maupun per tahun, jadi tidak seperti dulu yang manual tapi sekarang semuanya sistem online sehingga kami mengundang penanggung jawab program TB dan penanggung jawab program imunisasi untuk melatih mereka bagaiman caranya mengentri data melalui aplikasi SITB dan ASIK,” kata Maria Nawipa kepada wartawan, Jumat, (1/9/2023).

Baca juga :   DPW PAN Papua Tengah optimis menang di Pileg

Perangkat lunak SITB, kata Nawipa merupakan aplikasi yang digunakan oleh semua pemangku kepentingan mulai dari fasilitas pelayanan kesehatan seperti Puskesmas, Rumah Sakit, Dokter Praktek Mandiri, Klinik, Laboratorium, Instalasi Farmasi dan lainnya, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota/Provinsi dan Kementrian Kesehatan untuk melakukan pencatatan dan pelaporan kasus TB Sensitif, TB Resistan Obat, laboratorium dan logistik dalam satu platform yang terintegrasi.

Baca juga :   Hardiknas 2023, momentum pemerataan pendidikan di Kota Jayapura

“Demi mendapatkan data yang terintegrasi sehingga perlu melakukan kerja sama yang baik dari instansi kesehatan dari tingkat pusat sampai daerah. Sehingga kami dinas kesehatan melakukan kegiatan pelatihan sehingga data penderita Tuberkulosis dapat diakses dalam satu platform,” ujarnya.

Sehingga dengan menggunakan aplikasi itu, kata Nawipa, mereka bisa entri data dari Puskesmas ke Dinas Kesehatan kabupaten Paniai melanjutkan ke Dinas Kesehatan Provinsi Papua Tengah.

“Melalui pelatihan ini cakupan yang sebelumnya masih di bawah standar yang sudah ditentukan oleh pusat,” ucapnya.

“Mungkin melalui pelatihan ini meningkat cakupannya entah di dinas Kesehatan kabupaten Paniai maupun Provinsi Papua Tengah,” sambungnya.

Baca juga :   Ini harapan calon anggota MRPT Papua Tengah kepada Pansel

Selain mentransfer pengetahuan mengenai SITB dan ASIK kepada petugas Puskesmas, memperkenalkan fitur-fitur dan cara mengoperasikan SITB dan ASIK serta memperbarui atau meng-update pengetahuan.

Aplikasi sehat indonesiaku (ASIK) digunakan untuk melakukan pencatatan imunisasi individual serta untuk melakukan deteksi dini atas penyakit menular dan tidak menular agar kedepannya untuk pelaporan para petugas agar lebih mudah dalam hal mengecek dan memverifikasi data base sasaran sesuai wilayah di Paniai. (*)

 

Komentar
banner 728x250