Wamena, Jubi – Dinas Kesehatan atau Dinkes Kabupaten Jayawijaya mempertanyakan rencana pemindahan pembangunan rumah sakit vertikal dari Wamena Jayawijaya ke Jayapura.
Kepala Dinas Kesehatan Jayawijaya, dr. Willy E Mambieuw mengatakan sebelumnya, sudah ada kesepakatan bersama Pemprov Papua, Dinkes Jayawijaya dan Pemkab Jayawijaya, RS Vertikal akan dibangun di Jayawijaya. Kesepakatan terjadi sebelum wilayah itu dimekarkan jadi Provinsi Papua Pegunungan. Pembangunan RS Vertikal sudah masuk perencanaan Kementerian Kesehatan.
“Jadi kita diminta menyediakan lokasinya. AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan hidup) nya juga telah dibuat dan diserahkan, termasuk studi kelayakannya,” katanya
Dia menilai, tidak ada persoalan lagi untuk memulai pembangunan rumah sakit itu. Karena syarat dan ketentuan telah disiapkan oleh Pemkab Jayawijaya. Bahkan penyerahan aset tanah kepada Kementerian Kesehatan telah dilakukan pimpinan daerah secara langsung.
“Untuk masalah tanah Pak Bupati sendiri yang sudah membawa masyarakat ke Jakarta, berbicara di Kementerian Kesehatan terkait lokasi pembangunan rumah sakit vertikal, untuk meyakinkan pemerintah pusat dan sudah tidak ada masalah,”jelasnya
Dari informasi yang diperoleh pihaknya sementara ini, pembangunan RS Vertikal akan dipindahkan ke Jayapura. Namun pihaknya tidak tahu apa alasan pemindahan itu. Padahal, pembahasan terakhir dengan Gubernur Papua Lukas Enembe, di Hotel Sunny Abepura, sudah menetapkan jika pembangunan Rumah Sakit Vertikal tidak bisa dipindahkan lagi dari Wamena.
“Saya sendiri ikut pertemuan itu mewakili Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, sewaktu belum ada pembentukan DOB Papua Pegunungan, dalam pertemuan itu ada perwakilan dari Kementerian Kesehatan dan Bappenas,”katanya
Ia juga menegaskan pembangunan Rumah Sakit Vertikal sebenarnya sudah jadi jatah Pemda Kabupaten Jayawijaya yang harus dibangun di Wamena. Karena pembangunan tersebut dianggarkan melalui Anggaran Bank Dunia yang dikelola dari Kementerian Kesehatan. RS Vertikal akan dibangun di 3 daerah, yakni NTT, Ambon dan Papua yang dipusatkan di Wamena.
“Sampai saat ini denah dan prototipe pembangunan Rumah Sakit Vertikal itu masih ada dan belum diganti, juga saya sempat bertanya pada Dirjen saat berkunjung ke Wamena saat kehadiran DOB Papua Pegunungan,”katanya.
Adapun alasan dari Kementerian Kesehatan, pembangunan Rumah Sakit Vertikal di Jayawijaya adalah masalah tanah, artinya struktur tanah tidak layak untuk membangun pondasi. Sebab kalau dibangun di atas tanah tersebut akan ada pembengkakan anggaran.
Namun jika itu alasannya, menurutnya Pemda Jayawijaya juga menyatakan siap menambah anggaran .
“ Ini dilakukan agar tidak mengganggu PAGU anggaran yang telah disiapkan oleh Kementerian Kesehatan, surat itu ditandatangani bupati dan sudah ada di Kementerian, namun kita tidak tahu sampai sekarang mengapa tidak pernah dilakukan pembangunannya,”. (*)