Manokwari, Jubi – Sekolah Pendidikan Guru Jemaat atau SPGJ Lahai Roi telah berkiprah selama 66 tahun di Tanah Papua. Sekolah ini telah melahirkan alumni yang mengabdi sebagai guru jemaat di Papua Barat khususnya dan Tanah Papua secara umum.
Pada usianya saat ini, SPGJ Lahai Roi telah menyebarkan 11 calon guru jemaat ke dua klasis untuk praktek atau PPL di Klasis Imeko dan Klasis Malamoi.
HUT ke-66 SPGJ Lahai Roi dirayakan secara sederhana di kawasan Andai, Distrik Manokwari Selatan, Kabupaten Manokwari. Perayaan dihadiri para pendiri seperti Ketua PGGP, Pdt. Sherli Parinusa, Kepala Suku Besar Arfak, Dominggus Mandacan, dan Sekretaris SDM dan Kebudayaan Sinode GKI, Samuel Matheis Zeth Koirewoa, M.Th, Kementerian Agama Papua Barat, Bupati Manokwari yang diwakili Kepala Dinas Sosial, dan Ketua Klasis GKI Manokwari.
Perayaan tahun ini mengusung tema ‘SPGJ Aset Berharga dan Mahal bagi GKI di Tanah Papua’.
Direktur SPGJ Lahai Roi, Pendeta Samuel P Usior, menyampaikan ucapan syukur karena dalam usia 66 tahun dengan bergabungnya SMTK dengan SPGJ, saling mengisi dan menopang dalam pembelajaran juga pelayanan di tengah masyarakat.
“Pada akhirnya dalam beberapa tahun ini lulusan SPGJ diserap dalam beberapa perguruan tinggi tetapi juga yang langsung ingin bekerja memperoleh pekerjaan, secara khusus yang melayani di gereja di daerah terpencil dan pedalaman,” kata Pdt Usior, Sabtu (2/12/2023).
Ke depan, kata Samuel, dengan melihat perkembangan dan kemajuan akan dilakukan peningkatan program studi. Hal ini sudah diusulkan kepada pimpinan gereja di Jayapura melalui berbagai pertemuan.
“Kita harapkan pimpinan gereja mempelajari itu dan dapat menyetujui agar ke depan SPGJ dikembangkan sesuai kebutuhan. Sampai saat ini masih satu program studi yaitu menjadi guru atau pengajar di daerah yang kekurangan guru,” katanya.
Perayaan HUT ke-66 SPGJ ditandai dengan ibadah dan pemotongan tumpeng yang berisi keladi rebus oleh para pendiri dan pengajar di sekolah tersebut.
Ketua Gereja Kristen Injili (GKI) Klasis Manokwari, Pendeta Melkianus Warfandu, yang juga alumnus SPGJ Lahai Roi, mengatakan SPGJ merupakan tanggung jawab 70 klasis di Tanah Papua
“Klasis Manokwari siap memberikan kontribusi bagi SPGJ,” kata Warfandu sembari menyampaikan terima kasih kepada Direktur dan keluarga besar SPGJ Lahai Roi yang telah memberikan kontribusi.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Manokwari, Fredy Laleno, mengatakan atas nama pemerintah daerah menyampaikan terima kasih terhadap semua pihak yang berkontribusi membangun SPGJ Lahai Roi di Manokwari.
“Kehadiran SPGJ mengukir sejarah baru dan membantu berkontribusi dalam dunia pendidikan, mengembankan sumber daya manusia di Manokwari,” ucap Kadis Sosial yang mewakili Bupati Manokwari.
Dia mengatakan bahwa capaian usia SPGJ penting dievaluasi dalam mengisi panggilan tugas sekaligus sebagai momen ideal menjadi SPGJ tampil lebih visioner
“Gereja terpanggil untuk menyelenggarakan pendidikan secara formal maupun non formal demi menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berguna dalam membangun kehidupan jemaat,” ucapnya.
Kepala Suku Besar Arfak, Dominggus Mandacan, mengatakan anak-anak yang lahir dari SPGJ memiliki kepastian dalam mengabdi sebagai guru di daerah pedalaman, gunung, dan lembah.
” Kita harus memang memberikan perhatian kepada SPGJ ini karena merekalah yang nanti memberitakan firman Injil kepada semua umat, termasuk saya,” kata Dominggus Mandacan. (*)