Jayapura, Jubi – Ketua Forum Komunikasi Orangtua Mahasiswa Penerima Beasiswa Dalam Negeri dan Luar Negeri, Jhon Reba menyatakan ada 53 mahasiswa beasiswa Siswa Unggul Papua terancam cuti kuliah.
Menurut Reba, para mahasiswa Papua terancam cuti kuliah lantaran tidak bisa memenuhi tenggat waktu pembayaran biaya kuliah yang belum dibayarkan pemerintah provinsi untuk tahun 2023.
Puluhan mahasiswa itu berkuliah di dalam dan luar negeri. Mereka berasal dari Provinsi Papua, Provinsi Papua Selatan, Provinsi Papua Pegunungan dan Provinsi Papua Tengah.
Reba menyatakan 45 mahasiswa berkuliah di Universitas Kristen Satya Wacana atau UKSW Salatiga tenggat waktu pembayaran pada 4 Agustus 2023, dan tenggat waktu pembayaran biaya kuliah untuk lima mahasiswa yang berkuliah di Auburn University, Amerika Serikat pada 5 Agustus 2023.
Sementara tenggat waktu pembayaran biaya kuliah untuk tiga mahasiswa yang berkuliah di University of Kansas pada 15 Agustus 2023.
“[Ini mahasiswa] yang deadline waktu pembayaran [biaya kuliah harus secepatnya dibayarkan],” kata Reba kepada Jubi melalui pesan WhatsApp, Senin (1/8/2023).
Reba menyatakan agar pemerintah provinsi masing-masing segera membayar biaya kuliah para 53 mahasiswa tersebut. Reba menyarankan dengan tenggat waktu yang singkat ini pemerintah provinsi dapat bekerja lebih cepat dan tidak berbelit-belit.
Reba menyatakan setidaknya ada 3.171 mahasiswa penerima beasiswa Siswa Unggul Papua, dan sebanyak 1.717 mahasiswa berasal dari Provinsi Papua. Reba menyatakan untuk 2023 setidaknya membutuhkan anggaran sebesar Rp600 miliar untuk membayar biaya kuliah ribuan mahasiswa tersebut.
Sebelumnya Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Provinsi Papua, Ginas Kogoya menyatakan sebanyak 590 mahasiswa beasiswa siswa unggul Papua yang berasal dari Papua Pegunungan akan menjadi tanggung jawab penuh Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan.
Kogoya menyatakan pembayaran dana studi yang menunggak selama ini, akan segera dibayarkan dan dituntaskan sebelum 14 Agustus 2023 mendatang. Kogoya menyatakan ada 90 mahasiswa yang berkuliah di luar negeri di antaranya di Amerika, Kanada, Rusia, Jerman, Australia, dan Selandia Baru. Sementara di dalam negeri sebanyak 500 mahasiswa, dan mereka semua dibiayai menggunakan Dana Otsus
“Untuk biaya sendiri secara keseluruhan baik biaya hidup maupun biaya studi mencapai 90 miliar, dan biaya itu kami sudah siapkan jadi tinggal bayar sebelum 11-14 Agustus 2023 mendatang,” katanya. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!