Jayapura, Jubi – Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum atau Bawaslu Provinsi Papua, Hardin Halidin menekankan kepada setiap peserta pemilu menjelang pelaksanaan masa kampanye nanti tidak menggunakan cara-cara kotor dan politik uang serta praktik yang diharamkan oleh norma hukum dan norma sosial sebagai pilihan dalam berkampanye.
Selain itu, ia pun mengimbau agar peserta pemilu jangan pernah berpikir apalagi bertindak pada hal yang menjurus pada terganggunya netralitas penyelenggaraan pemilu termasuk netralitas ASN, TNI, dan Polri.
“Peserta pemilu kami harap mematuhi undang-undang pemilu dengan segala ketentuannya dan turunannya. Senantiasa mengerahkan konstituennya agar bijak dalam menyampaikan kampanye, juga dalam menggunakan media sosial, jangan meneruskan pesan apa pun yang sekiranya berpotensi menimbulkan kebencian dengan latar sosial apa pun,” ujarnya saat deklarasi kampanye damai, Selasa (21/11/2023) di lapangan PLBN Skow, Kota Jayapura.
Ia juga mengingatkan kepada segenap ASN, prajurit TNI dan anggota kepolisian agar senantiasa menjunjung tinggi netralitas. “Memasuki masa kampanye nanti, kami mendorong agar menjadi catatan dan momentum bahwa peserta pemilu itu harus mengedepankan politik santun, penuh etika, beradab juga mengedepankan politik yang mengedukasi publik,” katanya.
Kapolres Kota Jayapura, Kombes Pol Victor Mackbon mewakili Kapolda Papua saat deklarasi kampanye damai juga menyebut sebagai aparat keamanan TNI dan Polri, ia sangat berharap peran serta dari seluruh stakeholders maupun penyelenggara.
“Kita TNI dan Polri netral, jangan pernah mengajak kami untuk tidak netral, itu semua tentunya dari bapak dan ibu sekalian selaku penyelenggara. Kami sudah diluruskan sesuai dengan aturan yang ada dan juga arahan pimpinan, kami hanya selaku yang mengamankan pesta demokrasi ini,” kata Mackbon.
Untuk itu, katanya, kepolisian berharap seluruh stakeholder dapat menyuarakan dan menggelorakan terkait dengan pemilu damai, dan memperlihatkan komitmen di Papua untuk menyukseskan pemilu, tidak hanya berucap atau membuat komitmen tetapi menjadi tonggak atau dasar bahwa sungguh-sungguh dalam menghadapi Pemilu 2024 mendatang dengan suka cita dan khidmat.
“Kita juga berharap terus membangun komunikasi, karena ini pesta kita bersama, jangan kita saling memutus komunikasi antara penyelenggara, buktikan bersama-sama saling mengawasi, juga mendukung maupun tukar menukar informasi,” kata kapolres.
Ia menambahkan jika deklarasi damai tidak hanya diucapkan saat itu saja, namun pada saat pelaksanaan nantinya pun harus tetap menjadi pegangan bagi seluruh peserta pemilu beserta konstituennya, untuk menciptakan pemilu yang aman dan damai.
“Jangan terlalu berharap juga kepada KPU maupun Bawaslu, tetapi peran dari partai politik sangat menentukan pada saat hari H, banyak warga negara yang mempunyai hak memilih untuk menentukan sikapnya, dan deklarasi pemilu damai ini jangan hanya di bibir tetapi direnungkan dan dilaksanakan dengan baik,” ujarnya. (*)