Jayapura, Jubi – Menteri Perikanan dan Sumber Daya Kelautan Kepulauan Solomon, Nestor Ghiro, mengingatkan lebih dari 300 delegasi yang menghadiri KTT Honiara 2025 mengenai pentingnya pengelolaan berkelanjutan atas lautan dan sumber daya kelautan.
Dalam sambutannya pada pembukaan KTT yang berlangsung di Friendship Hall, Honiara Timur, Ghiro menegaskan bahwa pertemuan ini menyoroti salah satu tantangan global paling mendesak: keberlanjutan laut dan perikanan.
Dilansir Jubi dari Solomon Star News pada Kamis (27/2/2025), KTT ini bertujuan memperkuat aksi dan inovasi guna mencapai Sustainable Development Goal (SDG) 14 dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang berfokus pada konservasi dan pemanfaatan berkelanjutan sumber daya laut.
“Kehadiran Anda di sini hari ini mencerminkan komitmen kita bersama terhadap salah satu isu paling mendesak di zaman kita – pengelolaan berkelanjutan atas lautan, perikanan, dan sumber daya kelautan kita,” ujar Menteri Ghiro.
Dengan tema “Iumi Tugeda: Mewujudkan SDG 14.4 – Mencapai Perikanan Berkelanjutan,” KTT ini menyoroti perlunya kerja sama dalam mengatasi eksploitasi berlebihan terhadap sumber daya laut.
Ghiro menekankan bahwa SDG 14 bertujuan untuk mengakhiri penangkapan ikan berlebih dan mengembalikan stok ikan ke tingkat yang dapat memberikan hasil panen berkelanjutan.
“Pentingnya tujuan ini tidak dapat dilebih-lebihkan, terutama bagi negara kepulauan kecil yang sedang berkembang seperti Kepulauan Solomon, di mana kesehatan sumber daya maritim kita berkaitan erat dengan penghidupan, budaya, dan masa depan kita,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa diskusi dalam KTT ini diharapkan dapat menghasilkan strategi inovatif dan solusi konkret yang dapat diimplementasikan di tingkat nasional dan regional.
Menteri Ghiro juga mengingatkan bahwa laut tidak hanya menopang mata pencaharian masyarakat pesisir tetapi juga memainkan peran penting dalam menjaga keanekaragaman hayati dan ekosistem global.
“Kekayaan keanekaragaman hayati laut di kawasan ini serta stok ikan tuna yang sehat menjadi bukti nyata betapa pentingnya menjaga perikanan berkelanjutan.
Masyarakat kita bergantung pada sumber daya ini, dan merupakan tanggung jawab kita untuk memastikan keberlanjutan dan vitalitasnya bagi generasi mendatang,” tegasnya.
KTT ini diselenggarakan oleh Pemerintah Kepulauan Solomon bekerja sama dengan Forum Fisheries Agency (FFA), Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO), serta Utusan Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Kelautan, Peter Thompson. Beberapa tokoh penting yang hadir dalam pertemuan ini antara lain:
1. Peter Thomson – Utusan Khusus Sekjen PBB untuk Kelautan
2. Dr. Manuel Barange – Asisten Direktur Jenderal FAO
3. Feleti Teo – Perdana Menteri Tuvalu
4. Dalton Tagelagi – Perdana Menteri Niue
5. Surangel Whipps – Presiden Palau
6. Charlina Vitcheva – Direktur Jenderal Uni Eropa (MARE)
7. Dr. Atsushi Sunami – Presiden Yayasan Perdamaian Sasakawa
8. James Marape – Perdana Menteri Papua Nugini
9. Noan Pakop – Direktur Jenderal FFA
Terlibatnya berbagai pemimpin regional dan organisasi internasional, KTT Honiara 2025 diharapkan dapat menghasilkan kebijakan konkret guna memastikan keberlanjutan lautan dan sektor perikanan di kawasan Pasifik. (*)

Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!