Jayapura, Jubi – Setelah kerusuhan dan penjarahan yang terjadi pada pekan lalu di kota-kota di Papua Nugini, pemerintah PNG mengumumkan rencana untuk membuat generasi muda di negara tersebut bekerja.
Perdana Menteri Papua Nugini, James Marape, mengatakan upaya akan dilakukan untuk memobilisasi orang berusia 16 hingga 30 tahun, yang tidak bekerja atau bersekolah.
“Kerusuhan dan penjarahan sebagian disebabkan oleh kaum muda yang menganggur,” demikian dikutip Jubi dari rnz.co.nz, Jumat (19/1/2024).
The Post Courier mengutip pernyataan Marape yang mengatakan bahwa tanggung jawab untuk memobilisasi pemuda akan diserahkan kepada pemerintah provinsi dan kabupaten, yang diharapkan akan menggunakan uang dari dana intervensi yang mereka terima.
“Saya ingin memohon kepada setiap anak muda Papua Nugini di luar sana, saya adalah ayah Anda. Sebagai Perdana Menteri, saya adalah ayah Anda, dengarkan ini,” kata Marape.
“Pergilah ke gereja Anda di suatu tempat, di komunitas Anda, lingkungan Anda, dan beri tahu mereka, saya tidak mengikuti kelas tahun ini, atau saya telah lulus perguruan tinggi atau universitas dan tidak memiliki pekerjaan,” kata Marape.
“Seluruh 97 distrik di seluruh negeri akan diminta untuk memobilisasi pemuda,” tambahnya.
Perdana Menteri mendesak para pemuda untuk melakukan kontak dengan penasihat pendidikan distrik dan penasihat pengembangan masyarakat masing-masing, termasuk pejabat eksekutif otoritas pembangunan distrik.
Dia mengatakan gereja-gereja akan menghubungkan kaum muda dengan pemerintah kabupaten tersebut. (*)
Discussion about this post