Jayapura, Jubi- Melanesian Spearhead Group (MSG) sedang mengembangkan kerangka kerja untuk memfasilitasi perdagangan lintas batas yang lebih lancar di antara negara-negara anggotanya. Meskipun terdiri dari Fiji, Vanuatu, Kepulauan Solomon, Papua Nugini, dan Kaledonia Baru, negara-negara MSG saat ini beroperasi dengan sistem bisnis yang berbeda.
“Hal ini menciptakan lingkungan yang menantang bagi bisnis yang terlibat dalam transaksi lintas batas,”kata Direktur Jenderal MSG Leonard Louma kepada media di Honiara Senin (19/2/2024) di sela sela pertemuan bertema “MSG Tok Stori yang dikutip jubi dari solomonstarnews.com, Jumat (23/2/2024).
Direktur Jenderal MSG, Leonard Louma menekankan, salah satu masalah yang teridentifikasi menghambat perdagangan adalah beragamnya biaya investasi di negara-negara anggota.
Louma menekankan, MSG saat ini tidak memiliki kerangka kerja menyeluruh untuk membantu dunia usaha dalam melakukan investasi lintas batas.
Meskipun Perjanjian Perdagangan Bebas MSG, yang mencakup sektor jasa dan investasi, belum berlaku, Louma menjelaskan bahwa saat ini hanya perdagangan barang yang dilakukan.
“Perusahaan terlibat dalam perdagangan ad-hoc, menunggu formalisasi MSG FTA yang akan memberikan kerangka hukum untuk investasi lintas batas,” katanya.
Louma mengatakan, tantangan lain yang dihadapi dunia usaha adalah sulitnya berpindah ke negara-negara anggota karena perbedaan persyaratan visa dan perizinan.
Untuk mengatasi hal ini, katanya MSG merencanakan pertemuan dengan seluruh Kepala Imigrasi untuk mengembangkan pendekatan yang efisien bagi para pelaku bisnis untuk bergerak bebas di negara-negara anggota.
Sekretaris Tetap Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Kepulauan Solomon Collin Beck, pada gilirannya, mengatakan pentingnya mengatasi hambatan perdagangan.
Mr Beck mengatakan, penerapan Sistem Otomatis untuk Data Kepabeanan (ASYCUDA) dan perlunya pendekatan terkoordinasi di antara otoritas terkait untuk memfasilitasi perdagangan secara efektif.
MSG “Tok Stori” baru-baru ini yang diadakan pada 18-19 Februari di Honiara berfokus pada penguatan kerja sama MSG sejalan dengan tema tahun ini “Berinvestasi pada MSG untuk Melanesia yang lebih kuat.”
Inisiatif ini bertujuan untuk mendorong diskusi mendalam di antara negara-negara anggota untuk mengatasi hambatan perdagangan dan mendorong kerja sama yang lebih luas di sub-kawasan Melanesia.
Pertemuan tersebut, yang diusulkan pada KTT Pemimpin Khusus MSG tahun 2022 di Suva, Fiji, mengisyaratkan komitmen untuk meningkatkan kolaborasi ekonomi di dalam MSG. (*)
Discussion about this post