Jayapura, Jubi – Ok Tedi Mining Limited adalah perusahaan Papua Nugini yang mengelola tambang Ok Tedi di bagian utara Provinsi Barat. Provinsi ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua. Perusahaan ini berdiri pada 1981 dengan managing direktur dari 2014 hingga sekarang adalah putra Papua asal Nabire, Musje Werror.
Menteri BUMN Papua Nugini, William Duma, mengatakan pemerintah akan terus mendukung proyek tambang Ok Tedi di Barat sehingga memberikan hasil maksimal kepada pemegang saham PNG.
Hal itu disampaikannya saat meninjau lokasi proyek pada Kamis (27/10/2022) sebagaimana dilansir https://www.thenational.com.pg/minister-assures-govt-support-for-ok-tedi-project.
Dia diberi pengarahan oleh tim manajemen senior tambang tentang rencana tiga tahun perusahaan, ditambah kinerja dan prospek tahun ini.
Direktur pelaksana dan chief executive officer Ok Tedi Mining Limited (OTML), Musje Werror, mengatakan mereka memberi tahu Duma tentang tantangan yang dihadapi perusahaan pasca-Coronavirus (Covid-19).
“Pemerintah menyadari pentingnya Ok Tedi sebagai aset negara, dan sebagai kontributor utama perekonomian nasional, dan akan terus mendukung perusahaan untuk terus beroperasi selama mungkin dengan izin sosial dan lingkungan yang diperlukan,” kata Duma.
Ia terkesan dengan kebersihan kota Tabubil. Kantor utama Ok Tedi Mining terletak di Tabubil bukan di Port Moresby. Kantor utama Ok Tedi Mining dikenal sebagai Gedung Putih.
Tambang OK Tedi menghasilkan tembaga, emas, dan perak. Ini sepenuhnya milik Papua Nugini, dengan Kumul Minerals.
Ok Tedi Limited memegang 67 persen saham atas nama negara, dan tiga entitas yang mewakili rakyat Provinsi Barat membagikan 33 persen sisanya. Mereka adalah Mineral Resources Ok Tedi No 2 Ltd dan Mineral Resources Community Mine Continuation Agreement Limited masing-masing memiliki 12 persen saham, dan Mineral Resources Star Mountains Ltd memegang 9 persen sisanya. (*)