Jayapura, Jubi- Menteri Luar Negeri (Menlu) Nauru, Lionel Aingimea mengatakan pulau itu menghargai visi Tiongkok untuk “membangun komunitas untuk masa depan bersama umat manusia”.
“Hal ini disampaikannya saat penandatanganan komunike bersama dengan Beijing pada hari Rabu, setelah pengumuman awal bulan ini bahwa Nauru mengalihkan kesetiaannya dari Taiwan ke Tiongkok,”demikian dikutip jubi dari rnz.co.nz, Minggu (28/1/2024)
Aingimea mengatakan, Tiongkok menerapkan tindakan terhadap kata-katanya dan itu adalah sesuatu yang dikagumi Nauru.
Pemerintahnya yakin kerja sama antara kedua pihak akan membawa dorongan baru bagi pembangunan berkelanjutan di Nauru.
Taiwan tuduh Tiongkok batasi ruang diplomatik
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Taiwan dalam sebuah pernyataan menyatakan “penyesalan mendalam dan kecaman keras” setelah komunike ditandatangani.
Taipei menuduh Beijing melemahkan kedaulatannya dan membatasi ruang diplomatiknya.
Dikatakan bahwa prinsip “satu Tiongkok” tidak didasarkan pada fakta”, dan menambahkan bahwa status kedaulatan Taiwan tetap tidak terpengaruh oleh komunike bersama tersebut.
“Dalam menghadapi penindasan jahat Tiongkok, pemerintah tidak akan menyerah namun tetap tegas dalam membela cara hidup masyarakat, yang ditandai dengan kebebasan dan demokrasi,” kata kantor tersebut.
Dikatakan bahwa pemerintah Nauru, yang terpengaruh oleh insentif keuangan, telah menyerah pada manipulasi Tiongkok, mengabaikan bantuan pembangunan dan persahabatan yang diberikan oleh Taiwan selama bertahun-tahun.
Bantuan Tiongkok
Direktur informasi pemerintah Nauru Joanna Olsson mengatakan kepada Xinhua bahwa dia optimis mengenai kerja sama praktis di masa depan antara kedua negara, khususnya dalam bidang perubahan iklim, pasokan air dan pertanian.
Nauru sangat terkena dampak perubahan iklim, dengan beberapa wilayah pesisir terendam sehingga memerlukan relokasi perumahan.
Olsson mengatakan ada kebutuhan besar akan infrastruktur di Nauru.
Kelangkaan air bersih merupakan kekhawatiran yang terus-menerus terjadi karena negara ini sangat bergantung pada produk pertanian impor.
Dia mengatakan untuk meningkatkan pariwisata terlebih dahulu pulau tersebut perlu meningkatkan kapasitas akomodasinya.(*)
Discussion about this post