Jayapura, Jubi – Gencatan senjata diperkirakan akan terjadi di medan pertempuran Wapenamanda di Provinsi Enga, Papua Nugini setelah tiga tahun kekerasan dan konflik antar suku.
“Post-Courier melaporkan pemimpin perundingan perdamaian dan administrator Provinsi Enga, Sandis Tsaka, mengatakan perjanjian gencatan senjata diperkirakan akan ditandatangani pekan ini,” demikian dikutip Jubi dari rnz.co.nz, Selasa (12/3/2024).
Para pemimpin dari kedua faksi yang bertikai sedang berbicara dengan tim Resolusi Konflik Negara yang dipimpin oleh hakim ketua Mark Pupaka di Port Moresby.
Menurut tim negara, perundingan tersebut dibawa ke ibu kota karena perjanjian gencatan senjata dan Perintah Pencegahan yang dikeluarkan pada bulan September tahun lalu gagal.
Pemimpin Suku Yopo, Roy Opone Andoi, dari lembah Tsaka, mengatakan sangat disesalkan bahwa konflik antar suku yang sepele, dimulai dengan sukunya dan suku Palinau yang bertetangga, meningkat hingga tingkat yang tidak terbayangkan dengan ratusan orang terbunuh dan lebih dari 40.000 orang mengungsi.
“Saya ingin meminta maaf kepada negara, suku-suku yang bertikai, dan komunitas tetangga serta negara atas semua kerusakan yang terjadi, termasuk gambaran negatif yang digambarkan melalui media selama konflik,” katanya seperti dikutip oleh surat kabar tersebut.
Andoi mengatakan dia ingin menggunakan kesempatan ini untuk mengucapkan terima kasih kepada pemerintah yang telah menunjuk tim negara yang terdiri dari Komisaris Polisi David Manning, Tsaka, dan Pupaka untuk melakukan diskusi meja bundar guna memulihkan perdamaian dan keadaan normal.
Ia mengatakan intervensi pemerintah dilakukan menyusul jatuhnya korban terbaru, termasuk pembantaian lebih dari 50 orang dari sekutu Palinau oleh sekutu Yopo selama pertempuran intensif pada 28 Februari di dekat Sekolah Teknik Birip dan Hela Opone di perbatasan Distrik Wapenamanda dan Wabag.
Andoi mengatakan dengan bantuan tim Negara Bagian, dia mengharapkan hasil yang lebih baik untuk mengembalikan keadaan normal di kabupaten dan provinsi tersebut. (*)
Discussion about this post