Jayapura, Jubi – Jelang pemilihan dan penyusunan kabinet negara Kepulauan Solomon, dua kandidat kuat yang akan bersaing merebut kursi Perdana Menteri Kepualauan Solomon selanjutnya adalah Jeremiah Manele dari kubu petahana Manase Sogavare. Sedangkan Kenilorea Junior putra pertama PM Solomon dari kelompok partai politik oposisi yang mengusung perubahan, Mathew Wale dan kawan kawan.
Kedua kubu politik ini akan bersaing merebut suara anggota parlemen dari independen yang bukan mencalonkan diri dari partai politik kubu manapun. Persaingan merebut suara independen sangat penting dalam pemilihan perdana menteri baru menggantikan PM petahana Manase Sogavare.
Jeremiah Manele politisi kelahiran 1968 menjadi anggota parlemen dari daerah pemilihan wilayah Hograno, Kia dan Havulei. Pendukung setia Manase Sogavare dan selama pemerintahan PM Petahana telah menjadi Menteri Luar Negeri Kepulauan Solomon sejak 25 April 2019.
Orang kuat dari Partai KAMI, Manasseh Sogavare telah mengundurkan diri dari perebutan kepemimpian pemerintahan sebagai Perdana Menteri berikutnya. Sebailknya kelompok Sogavare menunjuk Jeremiah Manele, mantan Menlu sebagai kandidat mereka yang akan dipilih di Gedung Parlemen Solomon di Honiara pada Kamis (2/5/2024).
Sebanyak 50 anggota parlemen sudah berkumpul jelang pemilihan nanti dan tercatat ada dua kubu politik terkuat untuk meraih suara minimal 26 kursi atau jumlah lebih untuk menjadi Perdana Menteri berikutnya.
“Partai KAMI telah menandatangani perjanjian koalisi dengan Partai Rakyat Pertama,” kata Sogavare pada konferensi pers Senin (29/4/2024) malam, didampingi Manele dan anggota partai lainnya seperti dikutip jubi.id dari https://indepthsolomons.com.sb, Selasa (30/4/2024).
“Kami telah memilih Yeremia Manele sebagai Pemimpin Sayap Parlemen Partai KAMI. Dengan tujuan dan visi yang sama, kami berdiri dalam solidaritas dengannya,” ujar Sogavare, tokoh politik terkuat saat ini di Kepulauan Solomon.
Kandidat calon PM dari kubu Partai KAMI dan koalisi CNUT, Manele mengatakan kepada wartawan bahwa dia telah menerima pencalonannya untuk menjadi kandidat koalisi Partai KAMI-Rakyat Pertama yang mereka juluki ‘Koalisi untuk Persatuan dan Transformasi Nasional (CNUT)’.
“Sebagai pemimpin sayap yang dicalonkan untuk koalisi ini, persatuan dan transformasi bukan hanya sekedar hal yang abstrak, namun merupakan fondasi yang mendasari pembangunan suatu negara,” kata Manele.
“Saya mampu dan bersedia memikul tanggung jawab yang luar biasa ini,” tambahnya.
Partai KAMI klaim didukung 28 anggota parlemen
Pemilihan perdana menteri akan diadakan Kamis (2/5/2024) dan Gubernur Jenderal Sir David Vunagi telah mengumumkan di Honiara, Senin (29/4/2024) dan memerintahkan semua anggota parlemen berkumpul di Honiara. Nominasi dibuka pukul 10 pagi pada Senin dan akan ditutup pukul 4 sore, Selasa (30/4/2024).
PM petahana Manase Sogavare telah mengalihkan hubungan diplomatik negaranya dari Taiwan ke Tiongkok pada akhir 2019 setelah ia mengambil alih kekuasaan setelah pemilu tahun itu.
Dia kemudian menandatangani perjanjian keamanan kontroversial dengan Beijing, yang tidak pernah dipublikasikan, sehingga menimbulkan kekhawatiran bagi Amerika Serikat, Australia, dan Selandia Baru.
Partai KAMI kehilangan mayoritas kandidat yang diajukannya pada pemilu 17 April 2024, namun kembali dengan 15 anggota dan gagal memenangkan kursi baru.
Sogavare, yang mempertahankan kursinya di Choiseul Timur, mengaku tidak mencalonkan diri menjadi Perdana Menteri.
“Saya mencalonkan diri sebagai calon Choiseul Timur untuk tidak menjadi perdana menteri. Terserah pemerintah koalisi untuk memutuskan siapa yang harus menjadi perdana menteri,” katanya. “Sekarang kami memiliki Yeremia Manele sebagai kandidat kami untuk jabatan tersebut.”
Sogavare mengklaim mereka memiliki 28 anggota di kubu mereka, lebih dari 26 anggota yang dibutuhkan untuk mengamankan posisi perdana menteri.
Koalisi CARE calonkan Kenilorea Jnr
Peter Kenilorea Jr merupakan putra sulung dari Perdana Menteri pertama negara Kepulauan Solomon sejak kemerdekaan 7 Juli 1978. Politisi kelahiran 1973 itu terpilih jadi anggota parlemen sejak Desember 2019. Sebelumnya ayah dari dua putra itu pernah menjabat dalam berbagai kapasitas di Sekretariat PBB di New York, Amerika Serikat dan Suva, Fiji.
Kelompok koalisi CARE dan Partai Persatuan Kepulauan Solomon telah sepakat mencalonkan Peter Kenilorea sebagai kandidat kuat mereka. Mereka terdiri dari tiga partai politik yang tergabung dalam koalisi CARE dan Partai Persatuan Kepulauan Solomon dengan tokoh kuat di belakangnya, mantan pemimpin oposisi Mathew Wale.
Kelompok ini menandatangani perjanjian koalisi pada Sabtu (27/4/2024) lalu dan mengaku memiliki 20 anggota dan mengimbau 10 anggota parlemen independen yang baru terpilih untuk bergabung dengan mereka.
Pimpinan partai yang menandatangani perjanjian tersebut adalah Peter Kenilorea dari Partai Persatuan, Matthew Wale dari Partai Demokrat Kepulauan Solomon, Rick Houenipwela dari Partai Aliansi Demokratik, dan Daniel Waneoroa dari Umi for Change (U4C).
Kuda hitam Gordon Darcy Lilo
Salah satu kandidat kuda hitam yang diperkirakan akan bersaing pula menurut para pengamat politik di Honiara, ibukota Kepulauan Solomon adalah Gordon Darcy Lilo. Politisi yang lahir 1965 itu pernah menjadi Perdana Menteri Kepulauan Solomon pada 6 November 2011 sampai 9 Desember 2014. Ia bisa menjadi kuda hitam alias kandidat alternatif selain dua kandidat Jeremiah Manele dan Kenilorea Jr.
Lilo, satu-satunya perwakilan Partai Kemajuan Pedesaan, memenangkan kursinya dengan telak dan para pengamat politik mengatakan dia bisa menjadi pesaing.
Berbicara kepada ABC, Darcy Lilo mengeritik kepemimpinan Sogavare selama lima tahun terakhir. Dia mengatakan tidak ada perubahan yang lebih baik di Kepulauan Solomon.
Mantan perdana menteri tersebut mengatakan ia akan berupaya mengumpulkan beberapa tokoh independen dalam sebuah kelompok, sebuah gagasan yang menurutnya ‘mendapatkan momentum’.
Namun, dia ragu-ragu apakah akan mencalonkan diri sebagai perdana menteri.
“Anda harus bermain-main dan bertindak cerdas, itulah cara saya memainkan politik saya sebelumnya,” katanya.
“Saya pernah menjadi perdana menteri sebelumnya, saya tidak pernah egois dalam hal ini. Saya cinta negara ini. Dan saya ingin negara ini lebih maju,” tambahnya. (*)
Discussion about this post