Jayapura, Jubi – Pemerintah Fiji pimpinan Perdana Menteri Sitiveni Rabuka sedang berupaya untuk menghilangkan unsur-unsur kronisme tertentu yang tidak memberikan perlakuan adil terhadap perusahaan dan individu lokal tertentu terhadap orang lain.
“Wakil Perdana Menteri Fiji, Profesor Biman Prasad, memberitahukan hal ini kepada para pemangku kepentingan bisnis Lautoka pada konsultasi baru-baru ini,” demikian dikutip Jubi dari https://www.fijitimes.com, Selasa (26/9/2023).
Komentarnya menyusul kekhawatiran Direktur Arrow Concrete Fiji Ltd, Ashwin Raju, mengenai pengadaan produk yang tidak adil dan hanya untuk produsen tertentu saja.
“Saya bertanya apakah kementerian dapat memastikan bahwa setiap orang mendapat bagian yang adil dan tidak hanya produsen tertentu saja,” kata Raju.
“Ini sangat tidak adil bagi produsen lokal. Ada banyak produsen. Tidak hanya satu. Saya punya bukti bahwa produk harus dibeli dari perusahaan tertentu, namun hal itu tidak terjadi, dan ini sangat tidak adil,” katanya.
Menanggapi hal tersebut, Prof Prasad mengatakan sejumlah orang telah menyampaikan kekhawatiran yang sama kepadanya, dan dia telah mengingatkan Menteri Pekerjaan Umum untuk menyelidiki masalah ini.
“Kita juga berusaha menghilangkan unsur kronisme ini, orang-orang yang tergabung dalam suatu kelompok, atau bagian dari partai politik dan memihak pada kelompok tertentu, kita tidak ingin hal itu terjadi,” kata Menkeu. .
“Itulah kebenaran yang menyedihkan. Beberapa kebijakan dirancang untuk membantu kelompok masyarakat tertentu dan tidak boleh seperti itu.Tugas pemerintah adalah memastikan kebijakan transparan dan terbuka serta tidak mendiskriminasi individu, sektor, dan dunia usaha tertent,” tambahnya.
Sekadar catatan yang dikutip Jubi dari Wikipedia.org yang menyebutkan bahwa kronisme (bahasa Yunani:χρόνιος) adalah perilaku yang memiliki kecenderungan memihak dalam penunjukkan kedudukan dan kemudahan lain kepada teman atau rekan dekat, khususnya dalam bidang politik di antara para politisi dengan pihak pendukung. (*)