Jayapura, Jubi – Pembangunan industri besar yang direncanakan di wilayah otonomi Bougainville, Papua Nugini, telah mengalami kemajuan, meski referendum 2019 menyatakan mayoritas orang Bougainville memilih merdeka.
“Hal ini terjadi ketika Bougainville, yang berupaya memperoleh kemerdekaan dari PNG, berupaya mengembangkan basis ekonomi yang layak,” demikian dikutip Jubi dari rnz.co.nz, Kamis (12/10/2023).
Presiden Bougainville, Ishmael Toroama, mengatakan Proyek Batu Kapur Manetai terus berjalan dengan pembersihan akses jalan dan pekerjaan pengerukan di area proyek yang membuka jalan bagi pengeboran eksplorasi.
Ia mengatakan kepada Parlemen Daerah Otonomi Bougainville atau Authority Bougainville Government (ABG) bahwa kemajuan tersebut dicapai setelah penandatanganan Perjanjian Akses Lahan dan Kompensasi antara pemilik tanah tradisional dan Lakeville Mines Ltd, pemegang izin proyek, awal tahun ini.
Presiden Toroama mengatakan sejak mereka Lakeville telah melakukan pemetaan sosial dan studi identifikasi pemilik tanah.
Baru-baru ini dilakukan kegiatan penentuan kompensasi yang melibatkan pemilik tanah dan perwakilan perusahaan untuk membantu mereka memahami pedoman dan tarif kompensasi atas kerusakan dan hasil panen.
Hal ini dilakukan melalui kerja sama yang erat dengan departemen ABG terkait dan pemilik tanah yang tergabung dalam enam marga termasuk marga Awora, Makiara, Muruan, Dosiana, Bakorin, dan Barapa.
Perselisihan tanah antar marga menjadikan identifikasi pemilik tanah dan pemetaan sosial sebagai alat yang penting untuk memitigasi perselisihan antar anggota marga dalam kelompok pemilik tanah.
“Lakeville juga telah menyelesaikan Pra-Studi Kelayakan (PFS) awal yang mencakup studi desktop yang melibatkan analisis pasar, geologi, teknik, dan juga penilaian awal di lokasi terhadap fasilitas bersejarah,” katanya.
“PFS telah memberikan wawasan berharga mengenai kelayakan teknis dan finansial proyek ini,” kata Presiden Toroama.
Setelah selesainya penilaian awal ini, Lakeville kini melanjutkan ke kegiatan yang akan mengarah pada pelaksanaan Studi Kelayakan penuh. Aspek kunci dari fase berikutnya adalah mengambil lebih banyak sampel ke kedalaman melalui pengeboran, yang bertujuan untuk memastikan luas dan kualitas sumber daya batu kapur. Studi Kelayakan yang lengkap sangat penting untuk tujuan pembiayaan proyek.
Menurut presiden, kemajuan yang stabil dan perubahan positif dalam sikap masyarakat mengikuti inisiatif kesadaran yang dilakukan bersama oleh Lakeville, pemilik tanah, dan pemerintah. (*)