Jayapura, Jubi – Meski warga mengeluh dan mengatakan bahwa krisis politik justru membuat masyarakat yang sangat dirugikan karena banyak program pemerintah terhambat gara-gara kisruh politik kekuasaan, namun pihak oposisi menegaskan bahwa Vanuatu harus netral antara negara Barat dan pro China.
“Blok oposisi Vanuatu dilaporkan berencana mengajukan mosi tidak percaya keempat terhadap Perdana Menteri Alatoi Ishmael Kalsakau seiring berlanjutnya krisis politik di negara tersebut,” demikian dikutip jubi.id dari https://www.rnz.co.nz .
Sumber terpercaya yang dekat dengan oposisi mengatakan kepada surat kabar Daily Post bahwa blok oposisi yang dipimpin oleh mantan PM Bob Loughman, berencana melakukan mosi tidak percaya terhadap Kalsakau dan Ketua Parlemen, Seoule Simeon.
Pada hari Jumat, Mahkamah Agung Vanuatu memutuskan bahwa pemungutan suara di parlemen pada 16 Agustus 2023 lalu telah dimenangkan oleh oposisi. Sedangkan mayoritas absolut di Parlemen Vanuatu yang terdiri dari 51 anggota parlemen adalah 26 orang.
Pemerintah tetap berkuasa hanya karena adanya perintah penundaan yang memungkinkan pemerintah mengajukan banding atas keputusan tersebut.
Simeon mengajukan banding terhadap putusan tersebut di pengadilan pada Senin (28/8/2023).
Kalsakau dan Seoule menegaskan niat mereka untuk mengajukan banding terhadap keputusan Mahkamah Agung pada Jumat (24/8/2023) lalu untuk mengabulkan permohonan mendesak dari 26 anggota parlemen oposisi untuk menentukan apakah mayoritas absolut didasarkan pada jumlah anggota parlemen yang hadir atau 52 kursi di parlemen.
Koresponden RNZ Pacific di Vanuatu, Hilaire Bule, mengatakan mosi tidak percaya diperkirakan akan diajukan pekan depan, setelah Presiden Partai Persatuan Nasional, Bruno Leingkon, yang saat ini sedang cuti medis di luar negeri, kembali ke Port Vila.
Vanuatu saat ini memiliki 51 anggota parlemen menyusul kekosongan kursi di daerah pemilihan Malekula.
Selama sesi luar biasa untuk memperdebatkan mosi tidak percaya pekan lalu, 23 anggota parlemen dari pihak pemerintah memberikan suara menentang mosi tersebut dan 26 dari oposisi memberikan suara mendukungnya, namun Seoule mengatakan mosi tersebut telah dikalahkan.
Kantor Mahkamah Agung pada Senin (28/8/2023) telah mengkonfirmasi bahwa Simeon, yang merupakan tergugat pertama, dan negara sebagai tergugat kedua, secara resmi telah mengajukan banding.
Sumber oposisi mengatakan mantan Menteri Pendidikan, Leingkon, diperkirakan akan kembali ke Port Vila pada Senin (3/9/2023) depan dan mosi tidak percaya diperkirakan akan diajukan keesokan harinya.
Sebuah sumber terpercaya dari pemerintah mengatakan kepada Daily Post bahwa tidak mudah bagi oposisi untuk “mendapatkan apa yang mereka inginkan”.
“Pemerintah masih memegang kartu strategis untuk melawan gerakan oposisi, sehingga menyulitkan oposisi untuk mencapai tujuan mereka,” kata sumber tersebut kepada surat kabar tersebut. (*)