Jayapura, Jubi – Ketika musim angin topan semakin dekat, hal ini merupakan pengingat akan pentingnya peran kerja sama, terutama dalam mengatasi beragam tantangan yang dihadapi masyarakat Pasifik, khususnya di Fiji.
Hal ini dikatakan Menteri Pembangunan Pedesaan dan Maritim Fiji, Sakiasi Ditoka, sebagaimana dilansir fijitimes.com yang dikutip Jubi pada Rabu (1/11/2023).
Ia mengatakan pada pembukaan Kemitraan Pasifik 2023 kemarin bahwa tantangannya berkisar dari tanggap bencana dan bantuan kemanusiaan hingga layanan kesehatan dan pendidikan.
“Wilayah kita terkenal tidak hanya karena keindahan alamnya, luasnya lautan, dan kedamaian yang tergambar dalam imajinasi kita. Namun sayangnya, juga karena kerentanannya terhadap bencana alam, ancaman perubahan iklim yang selalu ada, dan kebutuhan mendesak untuk memperkuat sistem layanan kesehatan kita,” kata Ditoka.
“Kemitraan Pasifik berdiri sebagai mercusuar harapan, melambangkan ketahanan kita. Hal ini mewujudkan nilai-nilai kasih sayang, solidaritas, dan pemahaman bahwa tidak ada satu negara pun yang dapat mengatasi tantangan ini sendirian.”
Ditoka mengatakan dalam menghadapi kesulitan, kekuatan kolektif bersinar terang.
“Kemitraan kami dengan Amerika Serikat melalui Angkatan Laut AS, Pusat Keunggulan Manajemen Bencana dan Bantuan Kemanusiaan, dan USAID melambangkan komitmen bersama kami terhadap bantuan kemanusiaan dan tanggap bencana,” katanya.
“Hal ini menggarisbawahi nilai-nilai bersama yang bertujuan untuk meningkatkan kehidupan masyarakat, terutama di saat krisis,” tambahnya.
“Melalui pelatihan, kolaborasi, dan berbagi sumber daya, kami tidak hanya meningkatkan kemampuan kami dalam merespons bencana secara efektif namun juga memperkuat kapasitas kami untuk menyediakan layanan penting seperti layanan kesehatan dan Pendidikan,” katanya. (*)