Jayapura, Jubi – Pemerintah Australia mengatakan “siap” untuk berbicara dengan Kepulauan Solomon tentang rencananya untuk membentuk pasukan pertahanan.
Pekan lalu, Perdana Menteri Solomon, Manasseh Sogavare, mengungkapkan niat negaranya untuk membentuk pasukan militer karena pasukan polisi yang tidak memadai.
“Kepulauan Solomon selama bertahun-tahun selalu mengandalkan kehadiran polisi asing dan pasukan militer selama krisis internalnya,” kata Sogavare kepada wartawan di Honiara sebagaimana dilansir https://www.rnz.co.
“Waktunya telah tiba. Waktunya telah tiba bagi Kepulauan Solomon untuk memperkuat kepolisiannya, berinvestasi dalam stabilitas, dan memutus ketergantungannya pada pengaturan keamanan eksternal,” katanya
Dia mengatakan “China menanggapi” kebutuhan keamanan negaranya.
“Kami pada dasarnya membutuhkan solusi baru dalam menangani masalah lama … negara dengan semua mitranya saling memperkuat dan tidak boleh dibaca secara memecah belah melainkan secara kohesif oleh mitra eksternal kami,” tambahnya.
RNZ Pacific bertanya kepada pemerintah Selandia Baru dan Australia apakah mereka akan mendukung niat Kepulauan Solomon untuk mewujudkan rencananya.
Sementara, pemerintah Selandia Baru belum berkomentar apakah akan mendukung ambisi militer Kepulauan Solomon, juru bicara Departemen Luar Negeri dan Perdagangan mengatakan Australia “menghormati hak semua negara untuk membuat keputusan berdaulat tentang keterlibatan mereka dengan negara lain”.
Namun juru bicara tersebut mencatat bahwa keputusan yang dibuat oleh masing-masing negara dapat berdampak pada negara lain di kawasan tersebut. (*)