Jayapura, Jubi- Kisah perang dunia ke II di Pasifik seringkali meninggalkan cerita menarik untuk disimak. Banyak cerita sedih di balik perang bahkan peninggalannya. Bahan peledak dan mortir tersisa terkadang merenggut nyawa warga tak berdosa.
Pada awal November 1942 dengan kekuatan 7000 tentara infantry dan merebut kembali pangkalan Henderson di Honiara, namun gagal.
Pemerintah Kepulauan Solomon ingin membuka kisah perang ini menjadi daya tarik wisata. Menjelang pembukaan perbatasan resminya, industri pariwisata Kepulauan Solomon kembali dalam bisnis besar-besaran, bersiap menyambut wisata internasional yang menghadiri peringatan 80 tahun kampanye Guadalcanal .
Diharapkan lebih dari 200 pengunjung datang untuk menghadiri acara tersebut. Termasuk grup tur khusus dari Jepang dan Amerika Serikat yang semuanya akan menginap di Hotel Solomon Kitani Mendana di Honiara. Semua pengaturan di Honiara dikelola oleh operator tur lokal, Travel Solomons dan Pure Solomons.
Program tur, yang berlangsung dari 7-12 Agustus 2022, dirancang untuk menggabungkan banyak lokasi pertempuran utama di dalam dan sekitar Honiara dan Teluk Tokyo Tulangi yang terkenal di Kepulauan Florida, di Guadalcanal Solomon Island.
Sorotan perjalanan termasuk Memorial Jepang dan Amerika, Gallopong Horse Ridge, Sungai Matanikau, Gedung Parlemen Nasional (hadiah dari Pemerintah Amerika Serikat pada Hari jadi ke 50), Gifu, Fugthter1 dan Fighter 3 dan Crash Strip, Henderson Field, Sungai Alligator dan Pantai Merah.