Gubernur NDC Port Moresby kaget kekerasan dekat kotak perhitungan suara

Gubernur NDC Port Moresby
Gubernur NDC Port Moresby, Powes Parkop - Jubi/RNZ

Jayapura, Jubi – Gubernur National Districk Capital atau Gubernur NDC Port Moresby, Powes Parkop, mengutuk kekerasan yang terjadi di tengah Kota Port Moresby pada Minggu (24/7/2022) sore.

Menurut dia orang-orang yang diduga sebagai pendukung kandidat pemilu saingan bentrok di Stadion Sir John Guise di mana suara dari Pemilihan Umum (Pemilu) Nasional sedang dihitung.

“Para penyerang dipersenjatai dengan parang dan senjata lainnya,” katanya seraya menambahkan ada laporan yang belum dikonfirmasi bahwa setidaknya ada dua orang terluka sebagaimana dilansir oleh https://www.rnz.co.nz/international/pacific-news/471584/moresby-governor-shocked-at-election-violence.

Gubernur NDC Port Moresby mengatakan sangat terkejut melihat kekerasan yang mengerikan di ibu kota negara yang merdeka pada 16 September 1975 itu, dan kekerasan itu terjadi di Minggu (24/7/2022).

“Siang bolong,” katanya terkejut dengan perisitiwa itu.

Dia mengatakan hal itu sama sekali tidak dapat diterima dan tidak ada pembenaran yang dapat dibuat untuk perilaku yang tidak dapat diterima seperti itu.

Gubernur NDC Port Moresby, Powes Parkop, mengatakan pekan lalu dia sudah meminta polisi untuk meningkatkan keamanan di pusat perhitungan suara karena khawatir tentang ketegangan dan risiko keamanan. Namun dia menambahkan tidak mengetahui bahwa upaya itu telah dilakukan.

Lebih lanjut dikatakan Parkop mereka yang telah melakukan tindakan kekerasan yang mengerikan ini harus segera ditangkap dan didakwa serta jika kandidat mereka juga terlibat dalam perencanaan kekerasan ini, mereka juga akan ditangkap dan didakwa. Parkop juga meminta semua kandidat untuk menahan pendukung mereka dan menunjukkan kepemimpinan.

Sementara itu para uskup juga menuntut pemerintah kembali ke ibukota, Uskup Katolik Papua Nugini mengatakan dalam sebuah pernyataan karena situasi yang bergejolak di Port Moresby.

“Perdana Menteri Sementara, James Marape, dan kabinetnya harus kembali ke kota guna menyelesaikan masalah yang dihasilkan dari pemilihan yang sulit diatur,” tulis Uskup Katolik Papua Nugini.

Dalam pernyataan tersebut para uskup mengatakan para pemimpin perlu kembali untuk mengawasi penyelesaian yang tepat dari proses pemilihan.

Para Uskup menambahkan agar mereka bisa mengarahkan pekerjaan dan intervensi aparat keamanan untuk menjamin keamanan individu, lembaga publik, dan bisnis.

Lebih lanjut para pemimpin umat Katolik mengatakan memburuknya peristiwa di Distrik Ibukota Nasional dalam beberapa jam atau hari ke depan akan membuat mereka yang saat ini memegang posisi bertanggung jawab atas kredibilitas dan kepercayaan masa depan untuk kesejahteraan negara dan warganya. (*)

Comments Box

Dapatkan update berita terbaru setiap hari dari News Room Jubi. Mari bergabung di Grup Telegram “News Room Jubi” dengan cara klik link https://t.me/jubipapua , lalu join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
banner 400x130
banner 728x250