Jayapura, Jubi – Tim terbang layang Papua akan melakoni iven Kejuaraan Nasional atau Kejurnas pada 21 Agustus sebelum tampil di ajang Pra PON atau Pra Pekan Olahraga Nasional pada 22 Agustus di Lanud Suryadarma, Kalijati, Jawa Barat.
Jelang dua agenda nasional tersebut, terbang layang Papua hanya bisa menyiapkan lima atletnya karena keterbatasan anggaran.
Ketua harian sekaligus pelatih terbang layang Papua, Paul Mnusefer mengatakan timnya hanya dimodali dana untuk jatah dua atlet dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Papua.
“Kita ikut Kejurnas duluan tanggal 21 dan Pra-PON tanggal 22. Dua iven itu langsung digelar berdekatan. Menjelang Kejurnas kita tetap akan tampil apa adanya karena kita hanya dikasih jatah dua atlet saja dari KONI Papua,” kata Mnusefer kepada Jubi, Sabtu (19/8/2023).
Namun, karena ingin meloloskan atletnya ke PON XXI Aceh – Sumatera Utara, ia terpaksa harus menggunakan modal sendiri untuk menambah tiga atlet lagi, jadi total ia siapkan lima atlet untuk Kejurnas dan Pra-PON.
“Kita tidak bisa hanya mengirimkan dua atlet saja. Kalau tidak lolos siapa yang mau bertanggung jawab. Kalau di babak kualifikasi itu biasanya semua tim kirimkan banyak atlet supaya bisa bersaing dan punya peluang besar untuk lolos,” ujarnya.
“Makanya kita dari Pengprov berusaha sendiri dan menambah beberapa atlet senior untuk diikutkan. Kita menggunakan modal sendiri. Jadi total kita menambah tiga atlet, total kita akan kirim lima atlet. Itu belum Pra-PON karena peserta cukup banyak,” sambungnya.
Tim terbang layang Papua masih menurunkan atlet peraih medali emas pertama pada PON XX tahun 2021 lalu, Andri Abdul Rohman di nomor precision landing schweizer SGS 126 putra.
“Dari dua atlet yang pertama kita siapkan itu ada Andri Abdul Rohman peraih medali emas dan satu atlet putri, Lina Mardiana peraih medali perak PON XX,” katanya. (*)