Merauke, Jubi – Pemerintah Kabupaten Boven Digoel mengirim 159 atletnya untuk mengikuti perhelatan Pekan Olahraga Provinsi – Porprov perdana Provinsi Papua Selatan yang akan berlangsung dari 1 hingga 7 November 2023 di Kota Merauke, Papua Selatan.
Wakil Bupati Boven Digoel yang juga Ketua Koni di sana, Lexi Romel Wagiu kepada wartawan di Merauke, Senin (30/10/2023) menyatakan bahwa sebagian besar atlit Boven Digoel yang mengikuti porprov telah berada di sejumlah penginapan di Merauke.
Koni Boven Digoel secara umum mengandalkan para atletnya di cabang olahraga angkat berat, angkat besi, depan bola dan tenis meja.
“Ada 159 atlit kami yang akan bertanding pada 12 cabang olahraga di Porprov Papua Selatan. Totalnya 179 orang termasuk ofisial. Beberapa tim atlit masih berada di Boven Digoel, mereka datang sesuai dengan jadwal nanti,” kata Wagiu.
Wagiu menerangkan pihaknya telah mempersiapkan para atlet yang akan mengikuti Porprov Papua Selatan sejak Agustus lalu. Secara teknis persiapan atlet tidak ada kendala, namun yang menjadi hambatan saat ini adalah menyangkut pendanaan. Pemerintah daerah Kabupaten Boven Digoel mengalokasikan anggaran untuk Porprov sejumlah Rp800 juta.
KONI Boven Digoel, kata Wagiu, mengajukan anggaran sebesar Rp4,5 miliar untuk mengikuti Porprov. Anggaran tersebut dengan perhitungan untuk transportasi, konsumsi, akomodasi/penginapan, termasuk bonus bagi para atlit yang memperoleh medali.
“Jujur saja, dana yang dipersiapkan Pemkab Boven dari APBD perubahan untuk Porprov itu hanya Rp800 juta. Saat ini berkembang infomasi kalau dana untuk porprov itu Rp1,5 miliar. Kalau Rp1,5 miliar itu termasuk kegiatan bupati cup, Rp700 juta untuk bupati cup. Itupun pendanaan berbeda, bupati cup dari APBD induk, sedangkan porprov baru disetujui di APBD perubahan kemarin,” kata dia.
Wagiu mengakui jika pemerintah daerah di sana kurang mengakomodir pembiayaan di bidang olahraga. Padahal menurut dia, olahraga merupakan salah satu bidang pembangunan yang mengangkat harkat dan martabatnya masyarakat di suatu daerah.
“Saya harus terbuka sekalipun saya bagian dari pemerintahan. Porprov itu bagian dari olahraga nasional yang diselenggarakan di setiap provinsi, itu seluruh Indonesia berlaku sama. Apalagi kita provinsi baru yang baru pertama kali melaksanakan porprov, empat kabupaten ini harus ikut,” ujarnya.
“Kita harus eksis, dalam arti bahwa kita peduli dengan olahraga. Karena olahraga itu pemersatu, baik dari tingkat terkecil yakni kampung, distrik, kabupaten hingga provinsi. Olahraga jalan berarti daerah itu sangat nyaman. Ekonomi pun berjalan kalau olahraga di daerah berjalan baik. Sehingga harapan saya para pemimpin di daerah bisa lebih responsif di bidang olahraga,” sambung Wagiu.
Menyoal dukungan dana dari Pemprov Papua Selatan, Wagiu menyatakan bahwa saat ini pemprov tidak memberikan anggaran. Namun pihak Pemprov Papua Selatan membantu transportasi para atlit dari penginapan ke venue-venue yang tersedia.
“Pemprov ada membantu kami untuk transportasi atlit dari penginapan ke venue-venue, kami berterima kasih untuk itu. Dari porprov, Koni tentunya akan menjaring atlit untuk persiapan PON 2024,” tutupnya. (*)