Jayapura, Jubi – Kabar duka menyelimuti dunia sepak bola Tanah Papua. Salah satu pelatih terbaik yang pernah dimiliki Bumi Cenderawasih, Festus Yom telah berpulang ke pangkuan Yang Kuasa, Rabu ,7/6/2023. Sosok pelatih legendaris dengan segudang prestasi.
Pelatih senior asal Sentani itu meninggalkan sejarah besar untuk persepakbolaan Tanah Papua. Ia pernah menukangi Persidafon Dafonsoro dan tim PON Papua. Dia juga pernah bermain memperkuat Persipura Jayapura di era 70-an.
Festus Yom bahkan sukses membawa tim sepak bola Irian Jaya (nama lama Provinsi Papua) merebut medali emas pertama pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XIII tahun 1993 silam di Jakarta.
Mantan punggawa tim sepak bola PON 1993 dan kapten tim Persipura Jayapura, Fernando Fairyo mengakui, sosok Festus Yom adalah pelatih asli Papua yang sukses dengan rentetan prestasi.
“Beliau (mendiang Festus Yom) tiga kali menjuarai KNPI tingkat nasional dengan lahirnya pemain berbakat seperti Max Krey, Elly Rumaropen, Adolf Kabo dan Yoseph Sroyer Cs juara KNPI pertama. Kalau tidak salah ingat mengalahkan Jawa Barat ketika itu,” kenang Fairyo saat dihubungi Jubi, Kamis (8/6/2023).
“Beliau juga yang membawa tim Irian Jaya (Papua) menggondol medali emas pertama kalinya untuk Tanah Papua pada PON XIII tahun 1993. Saat itu beliau juga sukses sebagai pelatih dengan segudang prestasi dan gelar juara,” sambungnya.
Nando Fairyo juga menceritakan, Festus Yom adalah pelatih yang tegas dan disiplin saat menukangi tim yang ia latih. Setiap pemain yang absen untuk berdoa pun akan kena hukuman.
“Pelatih Festus Yom adalah sosok pelatih tegas dengan disiplin tinggi dan sering menghukum pemain. Contoh saat itu kami hanya tidak ikut doa malam, kami disuruh berlari 25 putaran Lapangan Mandala, sosok seperti Adolf Kabo dan Elly Rumaropen juga pernah merasakan hal yang sama,” sebutnya.
Nando Fairyo mewakili generasi 1993 dan tim Persipura Jayapura turut berbelasungkawa dan merasakan kehilangan sosok pelatih dan orang tua dalam persepakbolaan Papua.
“Selamat jalan Bapa pelatih terbaik di Tanah Papua. Terima kasih buat segala jasa-jasamu membesarkan pemain-pemain terbaik yang mengharumkan negeri ini. Tuhan menjemputmu di surga,” ucapnya.(*)