Jayapura, Jubi – Lima siswa dari Papua Football Academy ditunjuk menjadi player escort atau anak-anak pendamping pemain dari tim Indonesia dan Argentina yang akan berlaga dalam laga persahabatan yang akan digelar di Stadion Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, Senin (19/6/2023).
Sebagai sponsor utama Papua Football Academy (PFA), PT Freeport Indonesia memberikan kesempatan kepada lima pemain PFA terlibat sebagai player escort.
Dari Papua Football Academy, terpilih lima pemain yang menjadi player escort yakni Apau Jangkup, Boy Jangkup, Rasul Maluk Wonda, Chorino Jimmy Dimara, dan Zakarias Andre Jorgee Lesnussa.
Tak hanya lima siswa PFA, PT Freeport juga membawa 10 anak asal Timika pada laga internasional bersejarah itu.
“Sebanyak 15 anak asal Timika, Papua, akan ikut menjadi elemen penting dan sorotan media dalam FIFA match day Indonesia vs Argentina, sang juara dunia FIFA 2022,” ujar Claus Wamafma, Direktur-EVP, Sustainable Development & Community Relations lewat rilis pers yang diterima Jubi, Senin (19/6/2023).
Claus Wamafma percaya kegiatan ini merupakan mimpi yang menjadi kenyataan lewat sponsorship PT Freeport Indonesia dan berdampak setidaknya pada dua hal.
“Pertama, bisa menginjak rumput stadion kebanggaan Indonesia, yakni Gelora Bung Karno [GBK] dan memegang tangan pemain nasional Indonesia dan Argentina. Sebuah momentum langka dan mungkin terjadi satu kali dalam hidup anak-anak kita,” ujarnya.
Kedua, menurut Claus Wamafma, 15 anak asal Timika ini mewakili harapan PT Freeport Indonesia dan puluhan juta anak Indonesia untuk melihat sportivitas, respek, pluralisme, dan perdamaian yang sejatinya menjadi nilai dari sepak bola.
“Kalian harus bangga terpilih untuk mendapatkan pengalaman luar biasa ini, mengantarkan pemain timnas Indonesia dan Argentina memasuki lapangan di GBK,” ujar Rully Nere, legenda sepak bola Indonesia asal Papua yang menjadi penasihat Papua Football Academy.
Walau sedang menjalani liburan sekolah di kediaman masing-masing, panggilan untuk menjadi player escort itu membuat kelimanya bersemangat untuk terbang ke Jakarta.
“Saya belum pernah masuk Gelora Bung Karno. Memegang tangan pemain siapapun nanti saya sudah senang,” ucap Boy Jangkup, yang berasal dari Desa Aroanop, sebuah desa di dataran tinggi Kabupaten Mimika.
Walau kelima pemain PFA berharap dapat mendampingi pemain-pemain idolanya memasuki lapangan, pengalaman menjadi player escort di laga Indonesia vs Argentina sungguh akan dikenang seumur hidup.
“Saya sungguh beruntung. Saya tinggalkan Jayapura dan tak sabar bisa melihat dari dekat pemain-pemain Indonesia dan Argentina,” kata Rasul Wonda dengan muka penuh semangat.
Wolfgang Pikal, Direktur Papua Football Academy, tak lupa memberikan nasihat dan pesan kepada lima pemain asuhannya.
“Kalian adalah anak-anak yang beruntung dan mewakili sepak bola Papua untuk menyapa Indonesia di pertandingan yang sangat menjadi perhatian. Tak hanya masyarakat Indonesia, dunia akan melihat seperti apa juara dunia berlaga di Indonesia, dan kalian ambil bagian di dalamnya,” tutur coach Wolfgang, mantan asisten pelatih timnas Indonesia. (*)