Jayapura, Jubi – Para pemain tersisa di tim berjuluk Mutiara Hitam mulai berkumpul dan berlatih. Kapten Persipura, Ian Luis Kabes, tetap setia memimpin rekan-rekannya. Mereka seolah membuat gerakan senyap. Meski belum ada pelatih yang ditunjuk oleh pihak manajemen, tampak dua pemain senior, Ian Luis Kabes dan Tinus Pae, tetap berlatih meningkatkan kemampuan fisik dan menjaga kebugaran untuk menghadapi kompetisi Liga 2 musim 2023/2024.
Meski mantan manajer Persipura, Yan Mandenas, sudah menjawab kritikan dan juga tudingan belum menyelesaikan laporan pertanggunganjawaban, Yan Mandenas mempunyai hak untuk membela diri sekaligus mengeritik proses pemutusan kerjanya dengan manajemen tim Mutiara Hitam, mirip dengan mereka melepas kerja sama kontrak dengan dua el capitano Persipura, Eduard Ivakdalam dan Boaz T Solossa.
Belakangan Boaz T Solossa tampil sebagai kapten Papua Indonesia Selection melawan Hekari United FC dengan pelatihnya Eduard Ivakdalam didampingi mantan asisten pelatih Persipura, Mettu Dwaramuri.
Perlakuan terhadap Yan Mandenas mendapat protes keras dari mantan defender Persipura yang juga politikus dan anggota DPR Papua, Jack Kamasan Komboy.
“Yan Mandenas dicopot dari jabatannya secara tidak profesional dan sama dengan mereka melepaskan Boaz dan Eduard Ivakdalam,” kata Komboy seraya menambahkan manajemen tim Mutiara Hitam harus terbuka dan transparan.
Hal senada juga dikatakan Yan Mandenas, politikus anggota DPR RI yang merasa bertanggung jawab membangun sepak bola di Tanah Papua.
“Sangat disayangkan kalau kaka senior dari PSBS Biak tidak ikut dalam Liga 2 musim 2023/2024,” katanya.
Bahkan dalam pertandingan persahabatan antara Boaz T Solossa dan kawan-kawan melawan Hekari United FC, para legenda Persipura yang tergabung dalam Asosiasi Mantan Pemain Persipura (AMPP) pun ikut berpikir bagaimana nasib klub ini ke depan terutama di Liga 2.
Rully Nere, mantan pemain Persipura dan gelandang tim Indonesia era 1980-an, tak mau berbicara banyak soal Persipura sebab itu bukan wewenangnya. Tapi kaka Rully Nere hanya mengingatkan jika Mutiara Hitam turun ke Liga 3 akan semakin sulit kembali berjaya di Liga 1.
Saat ini, saudara kandung Persipura di Bumi Tabi, Persidafon turun ke Liga 3, padahal Persidafon pernah menjadi tetangga dekat yang selalu membuat gaduh bagi tetangga dekatnya tim berjuluk Mutiara Hitam.
Gerakan senyap Persipura sudah mulai berkumpul dengan beberapa pemain muda, ini semua tak lepas dari peran Thomas Madjar, pelatih Cigombong Putra dan SSB Batik, dengan mengumpulkan para pemain mulai dari Ramai Rumakiek, Wulf Horota, Yan Pieter Nasadith, Marinus Manewar, dan Joshua Isir. Dua pemain senior tim Mutiara Hitam, Ian Luis Kabes dan Tinus Pae tetap bersama Persipura. Apalagi Ian Luis Kabes selalu bersama tim ini.
“Pelatih yang ditunjuk manajemen belum ada,” pesan Thomas Madjar saat dikontak jubi.id pada Rabu (23/8/2023) malam.
Sampai saat ini manajemen Persipura masih belum menunjuk dan mengontrak pelatih untuk membesut Persipura di Liga 2. Meski Ketua Umum Benhur Tommy Mano, mengaku sudah mulai bergerak dengan mendekatkan diri dan melobi sponsor. Tak tahulah sponsor Mutiara Hitam tetapi dua sponsor lama atau bergerilya mendapat sponsor baru.
Seandainya tiga klub Liga 2 Papua hadir, Persipura, Persewar, dan PBSB Biak bertanding sudah tentu derby Papua akan menarik dan mungkin saling menjatuhkan demi merebut peluang ke Liga 1. Format musim ini berbeda dengan Liga 2 lalu, langsung menuju ke delapan besar dari 28 klub. Persipura tergabung dalam Grup D di Liga 2 musim 2023/2024. (*)