Jayapura, Jubi – Legenda hidup tim nasional Indonesia Rochy Putiray tidak mau menjawab panjang lebar saat ditanya soal harapannya tentang kompetisi dan sepak bola Indonesia.
Legenda hidup yang dikenal dengan gaya nyentriknya semasa menjadi pemain itu enggan menggantungkan harapan lebih pada sepak bola Indonesia.
Bermula saat ditanya soal harapannya terhadap kelanjutan kompetisi Indonesia pasca tragedi Kanjuruhan di Malang, Rochy ogah menjawab.
“Saya kira kasus pemberhentian Liga ini bukan baru kali ini kok, wartawan pasti lebih tahu perkembangan sepak bola di Indonesia,” kata Rochy kepada wartawan di Jayapura usai laga uji coba Persipura vs Waanal Brothers di Lapangan Pemanasan kawasan Stadion Lukas Enembe, Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Rabu (12/10/22) kemarin.
Berlanjut saat ditanya mengenai rencana kunjungan federasi sepak bola dunia (FIFA) ke Indonesia dan apakah nantinya ada perubahan pada tata kelola kompetisi sepak bola Indonesia, Rochy menjawab dengan sindiran.
“Harapan apa yang kita mau sampaikan, sekarang kalau FIFA nantinya datang, apakah kita ada perubahan. Dengan kunjungan FIFA mereka pasti tahu kok masalahnya selalu di mana. Semua orang pastinya punya harapan supaya sepak bola Indonesia lebih baik, tapi kan dari sejak saya masih kecil, jadi pemain dan sampai pensiun, tidak ada perubahan kok di sepak bola, jadi tanya harapan di saya, buat saya nggak bisa,” ungkapnya.
Pencetak dua gol ke gawang AC Milan saat memperkuat SC Kitchee (klub Hongkong) itu kini berharap kompetisi nantinya bisa berlanjut lagi.
“Sekarang semua harapan kita semuanya yah pasti kompetisi harus tetap berlanjut,” pungkasnya.
Saat ini, Rochy Putiray bersama rekannya, Aples Gideon Tecuari tengah membesut salah satu kontestan Liga 3 zona Papua asal Kabupaten Mimika, Waanal Brothers FC.
Sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Zainudin Amali menilai kedatangan dan perhatian FIFA untuk sepakbola Indonesia sangat baik. Ia berharap dukungan FIFA itu akan membawa perbaikan tata kelola sepak bola di tanah air menjadi lebih baik di masa yang akan datang.
Ia juga menyampaikan lima poin yang disampaikan FIFA untuk pembenahan sepak bola Indonesia.
“Jika melihat surat yang dikirimkan FIFA (Federasi Sepakbola Internasional) kepada Bapak Presiden, paling tidak ada lima hal yang mereka sampaikan,” kata Menpora Amali, dikutip dari laman resmi Kemenpora.go.id.
“Pertama, tentang stadion agar dapat standar sesuai arahan FIFA, kemudian SOP penanganan pengamanan, keterlibatan pihak-pihak terkait (suporter, klub, dan lainnya), kemudian tentang jadwal pertandingan, dan kita juga diminta untuk mempelajari bagaimana negara lain menyelenggarakan (benchmark) negara lain yang sudah bagus pengelolaannya,” Menpora Amali menambahkan. (*)