Jayapura, Jubi – Di sisa waktu sebulan lebih menuju kompetisi Liga 2, Persipura Jayapura kembali harus kehilangan dua pemainnya, yakni Theofillo Numberi dan Elisa Basna. Kepergian Theo dan Elisa itu menambah daftar pemain Persipura yang hengkang menjadi 14 orang.
Sebelum Theo dan Elisa, ada empat pemain asing (Takuya Matsunaga, Yevhen Bokhashvili, Hedipo Gustavo dan Ramiro Fergonzi) berikut pemain lokal seperti David Kevin Rumakiek, Fitrul Dwi Rustapa, Donny Monim, Todd Rivaldo Ferre, Dede Sulaiman, Ferinando Pahabol, Ricky Ricardo Cawor, dan Nelson Alom. Plus satu pemain pinjaman, Irsan Lestaluhu yang kembali ke klub asalnya, Borneo FC.
Ke-14 pemain tersebut merupakan pemain penting yang memiliki peran di pos masing-masing dalam skuad Mutiara Hitam pada kompetisi Liga 1 musim lalu. Jika tak cepat mencari pengganti yang sepadan atau setidaknya memiliki jam terbang, tim Mutiara Hitam akan banyak kelemahan.
Membentuk tim dalam waktu singkat dengan puzzle-puzzle baru bukan perkara mudah. Chemistry masing-masing pemain harus saling terkoneksi.
“Pemain harus dipertahankan, kalau semua pemain pindah, siapa yang akan mau dipasang untuk bermain. Kalau cari pemain baru lagi harus satukan chemistry lagi dan adaptasi yang lama,” kata salah satu legenda Persipura, Spiks Pulanda, belum lama ini.
Apalagi, semenjak kepergian sang legenda Boaz Solossa, produktifitas lini depan tim Mutiara Hitam menurun drastis. Buktinya, walau diperkuat dua striker asing, Yevhen dan Fergonzi, mereka hanya bisa membuat 36 gol sepanjang musim yang pada akhirnya tak mampu membawa mereka terhindar dari degradasi untuk pertama kalinya. Itu pun beruntung mereka masih punya Feri Pahabol dan Ricky Cawor yang kerap menjadi pembeda. Tapi keduanya juga sudah tak lagi di Persipura.
Saat ini, yang tersisa di lini depan Persipura hanya Ricky Kayame dan Ramai Rumakiek yang statusnya juga belum jelas di Persipura.
Di lini tengah, kehilangan Takuya, Nelson, Todd Ferre, dan Theofillo sekaligus, jelas akan sangat terasa. Pasalnya, tim Mutiara Hitam saat ini hanya menyisakan Muhammad Tahir, Ian Louis Kabes, Fridolin Yoku, Gunansar Mandowen dan tiga pemain muda yakni Jhonny Tagi, Patrick Womsiwor, dan Alphons Migau.
Di pos pertahanan, hanya menyisakan Brian Fatari, Tinus Pae, Israel Wamiau, Ricardo Salampessy, Evraim Awes, Wulf Horota, dan I Nyoman Ansanay, plus hanya memiliki dua orang penjaga gawang, Gerri Mandagi, dan Mario Fabio Londok, yang juga statusnya belum jelas.
Keberadaan Dede, Fitrul, Kevin, dan Donny Monim di musim lalu bahkan tak cukup membantu pertahanan Persipura menjadi lebih padat. Terbukti, pada Liga 1 musim lalu, lini belakang tim Mutiara Hitam masih amat keropos dengan kebobolan sebanyak 47 gol.
Tak hanya pemain, sampai saat ini pun Persipura belum memiliki pelatih kepala. Manajemen juga belum mengumpulkan para pemain untuk menyiapkan skuad menjelang Liga 2.
Sementara manajer Persipura, Yan Mandenas, belum lama ini mengklaim jika beberapa nama lawas akan direkrut untuk menambah kekuatan Persipura sebelum Liga 2 bergulir. Mereka yakni Patrich Wanggai dan Roni Beroperay.
“Saat ini kami ingin memantapkan komposisi pemain yang ada sambil berjalan mencari talenta muda lainnya untuk memperkuat komposisi yang ada. Banyak talenta muda yang akan bergabung, namun juga ada beberapa pemain senior seperti Patrich Wanggai, Vendry Mofu, dan Roni Beroperay ingin balik lagi ke Persipura. Kami senang mereka ingin berjuang untuk kembalikan kembali kejayaan Persipura di Liga 1,” kata Mandenas lewat rilisnya, belum lama ini.
Persipura hanya memiliki waktu sebulan lebih untuk merekrut pelatih baru, menentukan komposisi skuad dan melakukan persiapan menjelang keikutsertaan di Kompetisi Liga 2 yang akan digulirkan pada Agustus mendatang. Jika ingin menuai hasil positif, mereka harus cepat bergerak mengingat lawan yang akan dihadapi terbilang berat.
Persipura bakal mengisi satu tempat di wilayah timur yang notabene juga menempatkan sejumlah klub alumni kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia, yakni Persiba Balikpapan, Persela Lamongan, PSIM Yogyakarta, Deltras Sidoarjo, Persijap Jepara, Kalteng Putra dan Gresik United (gabungan Petrokimia Putra dan Persegres).
Tim Mutiara Hitam juga bakal mendapatkan perlawanan ketat dari dua saudara mudanya, PSBS Biak dan Persewar Waropen, serta empat tim lainnya yakni Persipa Pati, Mataram Utama, Putra Delta Sidoarjo, dan Sulut United yang berpotensi memberikan ancaman. (*)
Discussion about this post