Papua No.1 News Portal | Jubi
Sampit, Jubi – Seorang warga Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, yang terkonfirmasi positif Covid-19 meninggal, saat perawatan di salah satu rumah sakit di Surabaya, Jawa Timur. Tercatat, pasien itu dirujuk di akhir pekan lalu.
“Kami sudah mendapatkan kabar itu dari pihak RSUD dr Murjani. Pasien tersebut meninggal dunia kemarin malam,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kotawaringin Timur, Umar Kaderi di Sampit, Jumat, (11/2/2022).
Baca juga : Pemkot Jayapura kembali jajaki LPMP Papua sebagai rumah sehat pasien Covid-19
Pasien Covid-19 di rumah sakit Palembang mencapai puluhan orang
Sebagian pasien Covid-19 di Kota Jayapura sudah divaksinasi
Pasien laki-laki berusia 74 tahun itu meninggal dunia pada Rabu (9/2/2022) malam. Pasien dirawat di RSUD dr Murjani Sampit sejak 3 Februari karena memiliki komorbid atau penyakit penyerta. Pasien kemudian dirujuk ke salah satu rumah sakit di Surabaya untuk mendapat penanganan lebih intensif. Pasien dirujuk atas permintaan pihak keluarga pasien.
“Kondisi yang memburuk membuat pasien akhirnya tidak tertolong,” kata Umar menambahkan.
Umar mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman penularan Covid-19. Protokol kesehatan wajib dijalankan untuk mencegah penularan.
Hingga Kamis siang, jumlah warga penderita Covid-19 yang ditangani menjadi 50 orang, terdiri dari 48 orang menjalani isolasi mandiri dan dua orang dirawat di RSUD dr Murjani Sampit. Selain itu terdapat satu orang penderita COVID-19 yang meninggal dunia.
Pada Kamis kemarin terdapat 11 kasus baru penderita Covid-19. Sebaran kasus baru di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang sebanyak tujuh kasus, Baamang tiga kasus dan Kota Besi satu kasus.
“Kami sangat berharap masyarakat menjalankan protokol kesehatan secara ketat. Saat ini terjadi tren peningkatan kasus sehingga harus kita waspadai,” kata Umar menjelaskan.
Pemerintah daerah juga mengimbau masyarakat untuk mengikuti vaksinasi, baik untuk vaksinasi dosis pertama, kedua maupun ketiga atau booster. Masyarakat dipersilakan datang ke puskesmas terdekat dan akan dilayani.
Untuk lansia, vaksinasi akan dioptimalkan dengan sistem jemput bola sehingga para lansia bisa dengan mudah mengikuti vaksinasi tersebut. (*)
Editor : Edi Faisol
Discussion about this post