Kupang, Jubi – Masyarakat adat di Desa Wadu Maddi, Kecamatan Hari Meara, Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur mengelar ritual adat menguburkan bangkai paus jenis sperma yang terdampar di pesisir pantai setempat. Masyarakat adat setempat punya keyakinan paus yang terdampar itu pernah membantu nenek moyang atau leluhur mereka.
“Sebelum proses penguburan seorang wanita yang adalah tokoh adat di desa itu mengelar ritual adat sebagai penghormatan terhadap mamalia paus itu,” kata Kepala Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang, Imam Fauzi dikutip antara, Sabtu (9/4/2022).
Saat proses penguburan meminta agar posisi kepala mengarah ke laut dan ekor mengarah ke darat. Usai ritual adat, tim melakukan pengarahan untuk selanjutnya petugas dengan menggunakan ekskavator menggali lubang yang lokasinya di bibir pantai tersebut.
“Proses penguburannya juga dilakukan tepat di bibir pantai usai menunggu air laut mulai surut,” kata Imam menambahkan.
Tercatat seekor mamalia laut jenis paus sperma terdampar dengan keadaan yang sudah membusuk di pesisir Pantai Wadu Maddi, Kamis (7/4/2022) malam. Petugas BKKPN yang mendata paus tersebut melaporkan bahwa panjang paus itu setelah dicek dipastikan mencapai 12 meter dengan berat tiga ton.
BKKPN juga menyatakan selama Januari-April 2022 total tiga paus dengan jenis yang sama terdampar di sejumlah perairan di NTT. (*)
Discussion about this post