Jayapura, Jubi – Pemerintah Kota Jayapura melalui Dinas Pariwisata mengirimkan sepasang Putera dan Puteri Pariwisata Kota Jayapura (Tan & Monj Port Numbay angkatan 2020), untuk mewakili Provinsi Papua dalam ajang pemilihan putera dan puteri Ekowisata Indonesia 2023.
Tan dan Monj atas nama Dave Marcelino Kubiari (Tan Favorite Port Numbay 2020) dan Louissa Gabrela Stefany Nomontem (Monj Port Numbay 2020) untuk mewakili Provinsi Papua dalam ajang pemilihan putera dan puteri Ekowisata Indonesia 2023.
“Grand final, putera Papua, Dave Marcelino Kubiari keluar sebagai 1st runner up putera ekowisata Indonesia 2023 (Putera Agrowisata Indonesia 2023) (Juara 2) dan Eco Fans Vote tertinggi,” ujar Kadispar Kota Jayapura, Matias Benoni Mano dalam rilisnya di Bali, Senin (11/11/2023).
Pria yang akrab disapa MBM ini mengaku bangga saat menghadiri langsung pada malam puncak grand champion pemilihan putra-putri ekowisata nasional yang dilaksanakan di gedung Rock Riverside Convention Center, Denpasar – Bali, pada 8-11 November 2023.
“Louissa Gabrela Stefany Nomenten, berhasil lolos sampai babak grand final dan bersaing dengan peserta dari 34 provinsi seluruh indonesia. Loisa hanya masuk dalam nominasi grand champion,” ujarnya.
Dijelaskannya, persiapan kedua putra-putri pariwisata Kota Jayapura ini cukup panjang, dimulai dari tahap seleksi peserta secara online dari Jayapura dan dinyatakan lolos ke grand champion tingkat nasional di Bali. Sesampainya peserta di Bali, masih harus dikarantina selama dua hari menjelang persiapan pemilihan.
“Selama karantina baik di Jayapura maupun di Denpasar, peserta diberikan pendalaman materi seputar pariwisata khususnya ekowisata dan hutan Papua, public speaking, etika, catwalk, fashion, dan sharing session bersama alumni Duta Ekowisata Indonesia pada tanggal 1 November 2023,” ujarnya.
Ditanyakan, pendampingan dilakukan Dispar Kota Jayapura melalui pembiayaan dari dana Otsus, dimana bisa membawa putra-putri pariwisata Kota Jayapura bersaing di tingkat nasional.
“Upaya yang dilakukan Dinas Pariwisata Kota Jayapura salah satunya adalah membuat pra-karanita bagi kedua perwakilan yang akan mewakili Papua ke tingkat nasional, dengan 15 Finalis Putera dan 19 Finalis Puteri,” ujarnya.
Sebelum karantina online dan offline dilakukan, dilanjutkannya, banyak project yang dilakukan oleh finalis, seperti video challenge dan project yang di lakukan serta setiap projectnya ada penilaian khusus yang di nilai oleh panitia.
“Fun Fact nya adalah putera Papua di nobatkan sebagai Pak RT dengan tugas mengkoordinir Seluruh finalis, dilihat dari Point Project dan tes sebagai Pak RT. Hal ini memberikan pemahaman dan pemberdayaan anak-anak Papua yang dipersiapkan sebagai duta-duta wisata Kota Jayapura khususnya dan Tanah Papua pada umumnya,” ujarnya.
MBM menambahkan, hari pertama dilakukan registrasi peserta dan sash ceremony bagi seluruh finalis yang mewakili daerah masing-masing, hari kedua dilakukan tour di salah satu destinasi wisata yang ada di Provinsi Bali (Secret Garden Village).
“Setelah itu dinner bersama panitia, finalis dan regional director, dan pada hari ketiga dilakukan deep interview dan tallent show serta mempresentasikan hasil UMKM yang sudah di buat langsung oleh finalis,” jelasnya. (*)