Jayapura, Jubi โ Perhimpunan Mahasiswa Papuaย (PMP) di Jerman meluncurkan buku kumpulan cerita pendek dan cerita inspiratif selama pandemi secara virtual, pada Sabtu (24/7/2022). Buku ini merupakan hasil dari lomba menulis yang diselenggarakan PMP Jerman, bekerja sama dengan Buku Untuk Papua atau BUP pada 22 Februari – 25 Maret 2021.
Acara virtual publikasi buku kumpulan cerita pendek dan cerita inspiratif yang dihadiri kurang lebih 30 partisipan dari para pemenang dan peserta lomba menulis, anggota PMP Jerman, perwakilan Taman Baca dari Papua dan Papua Barat, sahabat-sahabat disabilitas (tuna rungu), perwakilan organisasi-organisasi mahasiswa Papua dari berbagai kota atau negara, Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Berlin, Prof. Dr. Ardi Marwan dan PLT Kadis Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua, Protasius Lobya.
Ketua Divisi Pendidikan Perhimpunan Mahasiswa Papua di Jerman, Antonius Zaverius E. Agapa mengatakan tujuan dari penulisan buku ini mau mendorong terciptanya generasi bangsa yang produktif dalam literasi, baik itu menciptakan narasi maupun dalam membaca. Selain itu cara terbaik untuk meningkatkan kualitas karakter, kompetensi dan kesejahteraan hidup seseorang adalah dengan menanamkan budaya literasi seperti membaca, berpikir, menulis dan berkreasi sejak dini.
โPada tahun ini kami PMP Jerman kembali lagi bekerja sama dengan Buku Untuk Papua untuk mempublikasikan buku ini,โ kata Agapa dalam pers rilis yang diterima Jubi, Senin (25/7/2022).
Salah satu penulis cerita pendek dan penulis kisah inspiratif, Valentina DโArc Sirken berharap lomba ini bisa diselenggarakan secara rutin oleh Perhimpunan Mahasiswa Papua di Jerman sebab melalui lomba ini menjadi ruang bagi dirinya dan teman-teman untuk belajar.
Founder Buku Untuk Papua Dayu Rifanto dalam penjelasannya berharap buku yang terdiri dari 18 cerita terbaik dan memiliki jumlah total 128 halaman ini dapat bermanfaat bagi semua orang.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakan dan Arsip Daerah Provinsi Papua, Protasius Lobya menyampaikan terima kasih kepada Perhimpunan Mahasiswa Papua di Jerman atas atas inovasi dan kontribusi yang sangat bermanfaat bagi pendidikan di Papua maupun di Indonesia.
โJangan pernah ada yang berpandangan bahwa Papua tertinggal. Jadi mungkin periodisasi Otsus, kita fokus prioritasnya kuantitatif tetapi Otsus Jilid II kita sudah masuk kepada bagaimana meluruskan pendidikan yang memang kualitas menjadi prioritas yang utama,โ ujarnya.
Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Berlin, Prof. Dr. Ardi Marwan dalam sambutannya mengapresiasi dan berterimakasih untuk PMP Jerman karena aktif memberikan kontribusi khususnya kepada masyarakat Papua. Ia berpesan agar seluruh anak-anak Papua di Jerman untuk menggunakan kesempatan emas ini untuk meraih yang terbaik dan menggali yang terbaik dalam dunia pendidikan.
โDiharapkan ada dari teman-teman PMP dan teman-teman Papua yang kuliah di Jerman bisa menjadi Pak Habibie berikutnya,โ ujarnya.
Acara virtual publikasi buku yang berlangsung kurang lebih dua setengah jam itu ikut dimeriahkan Ansri Nauw sebagai salah satu pendiri Rumah Belajar Egad Kairos yang membawakan dongeng Tapa Cerita Magai tentang Legenda Danau Sentani kepada seluruh adik-adik yang hadir. Serta dimeriahkan dengan performance dari musisi Papua Stephen Wally dan penyanyi vokal duet Nogeidan dan juga persembahan lagu dari teman-teman PMP Jerman ikut memeriahkan keberlangsungan acara publikasi buku secara virtual tersebut.
Untuk mendapatkan support agar dapat memfinansialkan proses produksi, percetakan, dan penyebaran buku kumpulan cerita pendek dan inspiratif ini, PMP mengadakan crowdfunding atau pengumpulan dana yang mana diharapkan akan membantu segala proses hingga buku ini selesai dan sampai dengan baik ke taman-taman baca di Papua.(*)
Discussion about this post