Jayapura, Jubi – Komisi Pemilian Umum Republik Indonesia (KPU RI) menggelar acara nonton bareng film Kejarlah Janji di pesantren seluruh Indonesia, bertepatan dengan peringatan Hari Santri Nasional sebagai bagian dari sosialisasi penyelenggaraan Pemilu 2024.
Pada Minggu (22/10/2023), KPU RI menyelenggarakan nonton bareng film Kejarlah Janji di Pondok Pesantren Bina Insan Mulia, Cirebon, Jawa Barat yang dihadiri langsung anggota KPU, Mochammad Afifuddin, jajaran KPU Provinsi Jawa Barat, dan KPU Kabupaten Cirebon serta Bupati Cirebon.
Pada acara yang dihadiri sekitar 4.000 orang santri tersebut, Afif mengulas film Kejarlah Janji yang bercerita soal pentingnya menepati janji dan tidak menyebarkan berita yang tidak baik dalam pemilu, serta menceritakan pemilu yang menggembirakan.
“Acara ini secara serentak dilakukan di seluruh Indonesia, yakni di beberapa pesantren, tetapi sepertinya Pesantren Bina Insan Mulia ini yang paling meriah,” kata Afif dalam siaran pers KPU yang diterima Jubi, Kamis (25/10/2023).
Afif menjelaskan kegiatan tersebut merupakan bagian dari sosialisasi Pemilu 2024 yang dilakukan KPU. Nonton bareng diselenggarakan secara serentak di seluruh Indonesia ini akan dicatat sebagai rekor oleh Museum Rekor Indonesia (MURI).
“Nobar di pesantren akan masuk MURI dengan kategori nonton bareng terbanyak serentak di seluruh Indonesia yang diikuti para santri,” ujarnya.
Dalam pandangan Afif, sosialisasi pemilu dapat dihubungkan dengan santri mengingat jumlah santri yang begitu besar. Untuk itu KPU marasa momentum peringatan Hari Santri Nasional dihubungkan dengan sosialisasi pemilu, karena jumlah santri sangat besar, sehingga KPU mengajak santriwan dan santriwati untuk menggunakan hak pilihnya dalam pemilu nanti.
Afif juga memotivasi para santri agar semangat dalam menimba ilmu, sehingga kelak menjadi orang yang sukses, karena banyak dari kalangan santri yang terbukti berhasil.
“Kita harus optimis, harus semangat bahwa belajar di mana pun asal sungguh-sungguh, istiqomah, pasti nanti akan jadi orang yang bermanfaat,” katanya.
Pengasuh Pesantren Bina Insan Mulia, Cirebon, KH. Imam Jazuli, mengungkapkan sebagian besar tamu undangan yang hadir adalah santri, sehingga hal tersebut membuktikan peran santri pada politik nasional.
“Ada bupati santri, komisioner baik di pusat, provinsi, dan kabupaten. Pesan penting buat para santri, menjadi santri itu memiliki peluang yang sangat terbuka, masuk ke politik, ke regulator pemilu juga oke, bahkan anggota dewan juga dari santri,” kata Jazuli.
Jazuli mengatakan nonton bareng film Kejarlah Janji merupakan bagian dari pendidikan politik kepada santri, terlebih pendidikan politik di Pesantren Bina Insan Mulia.
“Film Kejarlah Janji untuk memberikan pendidikan politik kepada para santri agar lebih sadar tentang pentingnya politik. Bedanya di Bina Insan Mulia ini paling banyak santrinya yang ingin aktif di dunia politik, karena pendidikan politik adalah yang paling penting,” ujarnya.
Jazuli menambahkan bahwa dakwah terhebat itu adalah dengan kekuasaan, menurutnya, Rasulullah SAW pernah menyampaikan, “Kalau kalian melihat kemungkaran, maka ubahlah dengan tangan”.
“Hal tersebut dimaknai bahwa merebut kekuasaan bagi santri hukumnya fardhu‘ain. Memiliki niat dan tujuan mengembangkan dakwah Islamiyah. Dakwah Islam itu artinya kesejahteraan rakyat, keadilan rakyat, dan menghormati nilai-nilai kemanusiaan, dan itu yang bisa diterapkan dengan kekuasaan,” kata Jazuli. (*)