Nabire, Jubi – Masyarakat suku Kamoro atau Mimika Wee yang memiliki rumah berbentuk panggung di area perairan yang mendiami wilayah pesisir selatan Papua, tepatnya di Kabupaten Mimika, Papua Tengah akhirnya sudah layak huni atas bantuan Penjabat (Pj) Gubernur Papua Tengah, Dr. Ribka Haluk.
Pembangunan 14 unit rumah layak huni itu mulai tampak ketika Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Permukiman Provinsi Papua Tengah, Ukago mengunjungi kawasan kampung Paumako pada bulan Oktober 2023 lalu.
Ternyata, ada cerita dari seorang Anggota DPR Papua jalur Otsus, John NR Gobai. Ia mengatakan, pembangunan ini telah menyembuhkan luka hatinya.
Gobay menceritakan, setelah dirinya diambil sumpah sebagai anggota DPR Papua pada akhir tahun 2017, dirinya melakukan kunjungan kerja (kunker) perdana ke daerah pengangkatannya di Kabupaten Mimika sampai dengan Kabupaten Nabire.
Di awal tahun 2018, lanjut dia, sempat mendatangi daerah Paumako khususnya di dekat pelabuhan sekaligus melihat secara langsung dari dekat, ternyata terdapat perumahan warga milik suku Kamoro yang perbedaan justru sangat mencolok antara masyarakat yang ada di dekat perkotaan dengan mereka yang ada di dekat pelabuhan Paumako.
“Sebagai wakil rakyat yang selama ini menyuarakan perlunya rumah layak bagi masyarakat di sekitar Paumako Mimika, kami menyampaikan banyak terima kasih dan apresiasi yang sungguh-sungguh luar biasa kepada ibu Pj Gubernur Provinsi Papua Tengah yang telah membangun 14 unit rumah layak huni. Rumah yang bagus untuk masyarakat yang ada di wilayah Paumako. Semoga Tuhan selalu akan memberkati ibu Gubernur dalam perjalanan dan dalam kehidupan baik di kantor maupun dalam keluarga dan juga dalam kehidupan bermasyarakat,” ungkap John NR Gobai kepada Jubi, Kamis (25/1/2024).
Ia juga memberikan pesan kepada PT Freeport Indonesia, Pemerintah Kabupaten Mimika dan juga YPMAK agar dapat membangun rumah yang layak seperti yang telah dibangun oleh pemerintah provinsi Papua Tengah di sekitaran Paumako dan juga di perkampungan lainnya.
“Agar ada rumah yang layak bagi masyarakat tetapi juga ada sebuah kampung nelayan yang dibangun dengan konsep 3S atau sagu, sampan dan sungai yang merupakan filosofi dari masyarakat Timika khususnya suku Kamoro atau Mimika Wee,” katanya.
Ia menegaskan, suku Kamoro adalah salah satu pemilik adat di wilayah Kabupaten Mimika di mana terdapat sebuah perusahaan raksasa yaitu PT Freeport Indonesia.
Menurutnya, sejak melihat kondisi Paumako, dirinya hampir selalu berbicara di media untuk perlunya dibangun perumahan yang layak bagi mereka masyarakat yang ada di Paumako.
“Konsep yang kami gaungkan adalah adanya sebuah perkampungan nelayan di Paumako yang mungkin dapat juga dijadikan sebagai kawasan wisata bagi masyarakat luar tapi juga sebagai tempat tinggal bagi masyarakat yang ada di Paumako baik mereka yang menetap maupun mereka yang adalah berprofesi nelayan dari kampung-kampung yang ada di sekitar Paumako seperti dari Kekwa dari Atuka dan lain-lain,” katanya.
Ketika terbentuk provinsi Papua Tengah, kondisi ini sempat disampaikan kepada Pj Gubernur Papua Tengah melalui pesan WhatsApp pribadinya dan terakhir kepada Pj Bupati Mimika, Valentinus Sudarminto.
“Pada bulan Oktober 2023 ketika Pj Gubernur Papua Tengah Ribka Haluk mengaktifkan Bupati Mimika Eltinus Omaleng, Pj Gubernur Papua Tengah kemudian mengajak bupati Mimika untuk meninjau ke meninjau perumahan masyarakat asli Mimika di pelabuhan Paumako dan ketika itu Ibu Gubernur menyatakan akan membangun perumahan bagi masyarakat nelayan yang ada di sekitar Paumako, yang ke depannya juga dapat dimanfaatkan sebagai tempat wisata bagi masyarakat di Mimika maupun masyarakat di luar Mimika atau di Papua Tengah dan juga Papua lainnya,” ungkapnya.
“Pada kesempatan yang baik ini kami melihat sebuah pemandangan yang sangat menarik dari yang dahulu perumahan kumuh telah berubah menjadi sebuah perumahan yang bagus perumahan yang modern yang dibangun dengan kesungguhan hati Pj Gubernur Provinsi Papua Tengah,” sambungnya. (*)
Discussion about this post