Nabire, Jubi – Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres RI) Ma’ruf Amin mengatakan, kopi Dogiyai, jeruk Nabire dan gaharu Nabire merupakan komoditas unggulan di provinsi Papua Tengah yang perlu ditumbuhkembangkan.
Hal itu dikatakan Wapres Ma’ruf saat tatap muka dengan para petani Hipeta (Hidup Petani Nyata) Papua Tengah di pantai Menase kelurahan Kali Bobo, Nabire, Kamis, (13/7/2023).
“Ciptakan komoditas khas Papua Tengah yang tentunya nilai ekonomisnya lebih tinggi sebagai produk unggulan lokal. Saya ambil contoh misalnya kopi Dogiyai, jeruk Nabire atau gaharu Nabire ini merupakan komoditi unggul yang harus ditingkatkan. Saya harap Hipeta akan menjadi motor penggerak kolaborasi dan kerjasama yang makin luas lagi baik dalam akses modal, teknologi, perhatian, pendampingan maupun akses pemasaran dan pengembangan bisnis lainnya,” ujar Ma’ruf di hadapan ratusan petani yang tergabung di dalam Hipeta.
Ma’ruf mengaku, dirinya telah menyimak pernyataan ketua umum Hipeta, Kristopel Mara terkait keberadaan petani dan UMKM yang ada mulai dari peternakan, perkebunan, pertanian, gaharu, perikanan, tanaman hias, kuliner, eko wisata sampai pada pertambangan emas.
“Saya harap petani harian berbasis koperasi betapa kaya sumberdaya alam di tanah Papua,” ucapnya.
Ma’ruf mengatakan, bekerja merupakan satu ibadah, sebab manusia di muka bumi diciptakan dari bumi atau tanah dan Tuhan memerintahkan untuk memakmurkan bumi.
“Apa yang saudara-saudara lakukan untuk sumberdaya alam adalah upaya memakmurkan bumi. Saya menilai penting Hipeta terus meningkatkan kualitas dan kapasitas petani baik pada aspek tanam, olah, petik dan jual. pemerintah berharap produktivitas pertanian makin ditambah supaya pendapatan petani makin bertambah pula,” kata Ma’ruf.
Menurut dia, petani adalah pahlawan pangan bangsa, maka ia mengajak kepada semua pihak di tanah Papua sektor pertanian dan ketahanan pangan adalah hal yang tak bisa dipisahkan. Ia mengaku, pemerintah telah menyiapkan strategi dan kebijakan guna menciptakan ketahanan pangan sekaligus pemerataan kesejahteraan.
“Namun dalam implementasinya sangat diperlukan sinergi dan upaya bersama. Para petani akan diberikan perhatian yang konsisten ke komoditas yang telah dipilih. Fokus ditingkatkan dari hulu sampai hilir hingga produk yang dihasilkan makin berkualitas,” kata dia.
Wapres meminta kepada Pj Guberur Papua Tengah dan para pihak, Papua Tengah sebagai provinsi Papua sehingga Pemda Papua Tengah perlu ada perhatian ke sektor pertanian, perikanan dan peternakan sebagai sektor unggulan Papua Tengah.
“Rumuskan desain ekonomi secara terpadu dan berbasis kearifan lokal. Saya harapkan Pemda Papua Tengah dapat mengawal proses pembinaan petani secara terpadu dan berkesinambungan. Beri perhatian pada benih yang baik, budidaya yang tepat serta manajemen kelompok tani,” ungkapnya.
Melalui moto Hipeta yakni petani masa kini, petani masa jaya, di negeri sendiri, Ma’ruf mengharapkan Hipeta terus bermitra dengan Pemda dan para pihak terkait dalam rangka mendorong masyarakat Papua Tengah yang berdaya. (*)