Jayapura, Jubi – Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Jayapura, Provinsi Papua, Djoni Naa, mengatakan kebutuhan industri dengan keterampilan pencari kerja masih besar, sehingga banyak industri yang tidak bisa menyerap tingginya animo pencari kerja.
“Kami melibatkan pihak swasta dalam setiap pelatihan keterampilan sehingga pelaku usaha sudah tahu pencari kerja yang dibutuhkan sesuai dengan keterampilan pencari kerja,” ujar Naa di Jayapura, Rabu (3/1/2024).
Dikatakannya, angka pengangguran di Kota Jayapura terus bertambah setiap tahunnya, seiring meningkatkan jumlah penduduk.
“Permasalahannya saat ini, klasifikasi atau kemampuan tenaga kerja tidak sepenuhnya yang diinginkan perusahaan sesuai kemampuan pekerja,” ujarnya.
Dengan melibatkan pihak swasta dalam setiap pelatihan, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dan membuka peluang kerja bagi pencari kerja.
“Menjadi tanggung jawab kita semua baik pemerintah, BUMN, BUMD agar kesempatan pencari kerja dapat terampil dan memiliki kompetensi dan daya saing sehingga keahlian yang dimiliki dapat berguna,” ujarnya.
Terbatasnya penyerapan tenaga kerja baru terjadi hampir pada semua sektor usaha seperti perhotelan, perkantoran, industri manufaktur, sektor jasa, dan sektor perdagangan.
“Angka pengangguran pada 2023 ada 10 ribu. Berarti hanya 10 persen atau 2 ribu pencari kerja di Kota Jayapura ini terserap di dunia kerja. Lebih banyak dari instansi swasta,” ujarnya.
Naa mengimbau perusahaan agar mempersiapkan diri bila terjadi lonjakan penerimaan tenaga kerja baru, mulai dari persiapan manajemen, produksi, dan biaya operasional agar tidak terjadi Pemutusan Hubungan Kerja ke depannya.
“Kami sudah imbau kepada pemilik usaha agar melibatkan kami bila ingin merekrut pegawai untuk memastikan benar-benar memiliki kartu pencari kerja, kalau tidak maka yang susah sendiri nanti perusahaan,” ujarnya. (*)