Jayapura, Jubi – Penjabat atau Pj Wali Kota Jayapura, Frans Pekey, meminta masyarakat tetap tenang dan tidak terprovokasi dengan oknum warga yang merusak keamanan dan kenyamanan.
“Siapa pun yang ada di Kota Jayapura ini, dari mana asal sukunya, latar belakang apa pun, saya minta supaya menahan diri. Kita semua adalah satu keluarga yang mendiami dan tinggal di rumah besar Kota Jayapura,” ujar Pekey di Jayapura, Jumat (29/12/2023).
Dikatakannya, masyarakat Kota Jayapura telah bersama-sama mengantar jenazah Lukas Enembe (mantan Gubernur Papua) sebagai tokoh besar Papua, dan sebagai Bapak Pembangunan Papua yang dihormati.
“Oleh karena itu, saya minta masyarakat Kota Jayapura dan sekitarnya tetap jaga persatuan dan kesatuan serta tidak menimbulkan ekses yang memecah belah persatuan. Mari kita membangun persaudaraan, persatuan dan kesatuan, dan juga hubungan antara satu dengan yang lain dengan kembali seperti biasa,” ujarnya.
Pekey mengaku prihatin dengan aksi berlebihan yang dilakukan oleh oknum warga yang tergabung dalam pengantar jenazah mendiang Lukas Enembe ke rumah duka di Koya Tengah, Distrik Muara Tami, pada Kamis (28/12/2023).
“Harapan dan keinginan kita semua adalah berjalan dengan nyaman dan aman dalam penuh damai suka cita. Namun, dalam perjalanan itu, menimbulkan keresahan akibat daripada massa yang sangat banyak dan sulit dikendalikan baik oleh keluarga, para pemimpin agama dan juga aparat keamanan serta pemerintah daerah,” ujarnya.
Selain itu, adanya aksi pelemparan batu, insiden-insiden yang terjadi, bahkan Penjabat Gubernur Papua, Muhammad Ridwan Rumasukun juga mengalami luka akibat pelemparan batu dan aparat keamanan termasuk Kapolres Jayapura, AKBP Fredrickus WA Maclarimboen.
Kemudian, aksi pelemparan-pelemparan batu ke rumah warga, pertokoan, fasilitas umum yang terjadi sepanjang jalan yang dimulai dari Sentani hingga wilayah Kota Jayapura. Kejadian itu juga menimbulkan aksi pembakaran objek vital Poliklinik Kesehatan milik TNI di Korem 172 Waena dan pembakaran pertokoan sekitarnya, kemudian berdampak pada beberapa insiden perlawanan dari teman-teman non-Papua.
“Itu semua dampak dari ekses aktivitas kemarin dalam rangka prosesi pengarakan jenazah almarhum Bapak Lukas Enembe. Sebagai wujud daripada kecintaan rakyat Papua, karena betul-betul membangun Papua sehingga dianggap sebagai Bapak Pembangunan,” ujarnya.
Pekey berharap masyarakat tetap menjaga persatuan dan kesatuan tanpa menimbulkan permusuhan di antara satu dengan yang lain agar Kota Jayapura kembali kondusif, aman, dan nyaman serta perekonomian masyarakat kembali normal supaya pembangunan dan kemajuan terus terjadi dari waktu ke waktu.
“Dalam semangat moto Kota Jayapura satu hati membangun kota untuk kemuliaan Tuhan. Jangan mudah terprovokasi dengan gambar, video yang beredar di medsos karena memecah belah dan bermusuhan di antara warga. Percayakan jaminan keamanan kepada aparat keamanan dan tidak main hakim sendiri,” ujarnya. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!