Jayapura, Jubi – Ratusan umat muslim yang berada di Distrik Heram, Kota Jayapura mengikuti Salat Idulfitri 1444 Hijriah di lapangan Denzipur X KYD Waena, pada Sabtu (24/4/2023). Dalam momen lebaran ini umat diajak untuk selalu beramal dan terus menjaga kehidupan toleransi beragama di Kota Jayapura dan secara umum di Tanah Papua.
Salat Idulfitri yang dimulai sejak pukul 6.30 pagi dipimpin iman Ustad H Abdul M Rumaday serta kotbah disampaikan Ustad Faqhuddin itu diguyur hujan deras. Diperkirakan sekitar 750 jemaah dari 15 masjid dan 10 musala yang berada di Distrik Heram mengikuti salat Idulfitri itu.
Dalam kotbahnya, Ustad Faqhuddin menyatakan kebahagiaan yang kita rasakan pagi ini selaras dengan semangat nabi Muhammad SAW. Ia menyatakan bagi orang yang menyempurnakan puasa mereka akan memiliki buah kebahagiaan.
“Kita bersyukur kepada Allah yang mengizinkan kita sujud [salat] di pagi mulia ini,” katanya.
Faqhuddin mengajak semua umat untuk meminta ampun atas kesalahan dan dosa-dosa selama menjalani masa puasa ramadan. Ia menyatakan umat harus selalu yakin dan percaya bahwa Allah maha pemaaf dan pengampun yang akan menghapuskan dosa-dosa umatnya.
“Kita sadar amal di bulan ramadan penuh dengan kekurangan dan kesalahan akan tetapi kita yakin Allah adalah yang maha baik, maha pengampun, maha pengampun. Oleh karena itu kita berdoa semoga Allah menghapuskan dan mengampuni dosa-dosa kita,” ujarnya.
Faqhuddin menyatakan tujuan puasa selama ramadan merupakan buah amal ibadah untuk menjadi orang bertakwa. Faqhuddin menyatakan walaupun terasa sulit dan berat namun harus tetap dijalankan.
“Seluruh amal ibadah kita mengarah kepada takwa. Beribadah itu susah akan tapi Istiqomah beribadah lebih susah. Berbuat baik itu sulit tetapi kontinyu dalam kebaikan jauh lebih sulit, mengumpulkan pahala itu berat akan tetapi menjaga pahala yang kita kumpulkan jauh lebih berat,” katanya.
Faqhuddin menyatakan amal kebaikan, ibadah yang dilakukan dalam bulan ramadan harus menjadi kebiasaan muslim yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari di bulan-bulan lain. Ia menyatakan menjaga amal terus bertahan itu sebuah keniscayaan meskipun dalam perjalanan kualitas lebih kecil namun bertahan dan berlanjut justru itu yang terbaik.
“Kita tidak hanya sekadar ibadah, tidak sekadar berbuat baik namun tugas kita adalah Istiqomah dalam ibadah. Jadikan kalian hamba yang beribadah benar-benar karena Allah bukan hamba yang beribadah pada musim ramadhan saja,” ujarnya.
Faqhuddin mengajak seluruh umat muslim untuk terus beramal dan menjaga kehidupan toleransi beragama di Kota Jayapura. Ia menyatakan kehidupan toleransi penting guna bersama-sama membangun Kota Jayapura.
“Amal yang di cintai Allah adalah amal yang kontinyu walaupun sedikit. Kebaikan di bulan ramadan mesti terus ditingkatkan dalam kehidupan kita sehingga nantinya kita dipanggil Allah kita termasuk orang yang meninggalkan dalam kebaikan,” katanya. (*)