Jayapura, Jubi – Persekutuan Gereja-Gereja se-Kota Jayapura (PGGS) Kota Jayapura menggelar Konferensi III dengan tema “Bersatu bergerak menuju transformasi Kota Jayapura” dan sub tema “Gereja yang mengubah kota”.
Ketua panitia pelaksana Konferensi III PGGS Kota Jayapura, Abraham Polandos, mengatakan konferensi ini diikuti 200 peserta dari 55 klasis.
Konferensi yang berlangsung satu hari di Grand Abe Hotel Jayapura, Rabu (2/8/2023), dihadiri juga pembina PGGS, Benhur Tomi Mano, Ketua Umum PGGP, Pdt Hiskia Rollo, dan Ketua Pengadilan Negeri Jayapura, Derman Parlungguan Nababan.
“Dalam konferensi ini menghasilkan pemimpin yang bisa menangkap visi Tuhan untuk transformasi Kota Jayapura ke depan yang lebih baik dengan terobosan-terobosan yang menuju kepada transformasi yang bermitra dengan pemerintah daerah,” ujarnya.
Abraham berharap gereja mampu berkontribusi mengubah aura Kota Jayapura menjadi kota yang hidup toleran, damai, nyaman, sejahtera, mandiri, dan kearifan lokal untuk kemuliaan nama Tuhan.
Ketua Umum PGGS Kota Jayapura periode 2018-2023, Pdt. DR. James Wambrauw, mengatakan gereja harus ambil bagian dari transformasi kota untuk bergerak bersama dalam menghadapi tantangan yang kaya keberagaman.
“Gereja di Kota Jayapura harus miliki lima nilai, yaitu gereja dinamis kuat, regenerasi, strategis, kompetensi, dan produktif. Gereja merupakan mitra Pemerintah Kota Jayapura untuk membangun kota demi kemuliaan Tuhan,” ujar Wambrauw
Konferensi III PGGS Kota Jayapura, lanjut Wambrauw, merupakan sebuah pertemuan rohani atau refleksi rohani, karena banyak sekali pesan-pesan Tuhan yang akan disampaikan kepada seluruh peserta.
“Biarlah kita menikmati konferensi ini sebagai sebuah persekutuan yang menguatkan kita pada setiap sesi yang nanti kita ikuti. Kita semua ambil bagian di dalam proses konferensi ini di atas segalanya,” ujarnya.
Wambrauw menambahkan Konferensi PGGS Kota Jayapura bukan sekedar euforia tapi berpikir kritis yang mengarah pada visi PGGS, dengan mengatur terobosan agar gereja berperan dalam sektor pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan infrastruktur.
Asisten I Bidang Pemerintahan Setda Kota Jayapura, Evert Nicolas Merauje, mengatakan visi Pemkot Jayapura adalah terwujudnya kota yang maju, mandiri sejahtera, modern, berbasis kearifan lokal, dan Beriman (bersih, indah, aman, nyaman).
“Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri tanpa topangan dan dukungan dari gereja. Pemerintah daerah mempunyai masyarakat, sementara gereja memiliki umat yang adalah masyarakat Kota Jayapura,” ujarnya.
Evert Merauje berharap melalui Konferensi III tersebut, pengurus dan Ketua PGGS Kota Jayapura memiliki program dan kegiatan yang telah dilakukan agar ke depan PGGS memberikan pelayanan kepada masyarakat dan juga berkontribusi terhadap pembangunan di Kota Jayapura. (*)