Jayapura, Jubi – Kepala Dinas Perikanan Kota Jayapura, Matheys Sibi, meminta masyarakat tidak membuang sampah di laut karena mengancam biota kehidupan di laut.
“Laut bukan tempat sampah. Sampah berdampak pada menurunnya sumber daya biota laut, seperti menghambat keberlangsungan dari ekosistem terumbu karang, mangrove, dan ikan,” ujar Sibi di Kantor Wali Kota Jayapura, Senin (20/2/2023).
Sampah sisa hasil produksi manusia, baik skala rumah tangga maupun pelaku usaha, bermuara ke laut bila sembarangan membuangnya atau tidak pada tepatnya, karena sampah terbawa oleh air hujan.
“Kita melihat bahwa perairan Kota Jayapura, baik di Teluk Humboldt maupun Teluk Youtefa, banyak sekali sampah yang berasal dari darat,” ujarnya.
Sampah plastik di perairan laut selain merusak biota yang ada di dalamnya, juga menganggu mata pencaharian nelayan tradisional.
“Dampak yang ditimbulkan dari benda yang tidak terurai secara alami itu bisa mengakibatkan alat tangkap mereka menjadi rusak, yang mengakibatkan nelayan rugi dari segi waktu maupun hasil tangkapan,” ujarnya.
Melalui Hari Peduli Sampah Nasional atau HPSN tahun 2023, Matheys Sibi mengajak masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan termasuk laut, dengan tidak menjadikan laut sebagai tempat membuang sampah.
“Masyarakat masih belum sadar membuang sampah pada tempatnya. Untuk itu, mari kita bertanggung jawab dengan sampah kita sendiri. Langkah ini juga sebagai kontribusi membantu pemerintah daerah dalam menjaga kebersihan,” jelasnya. (*)