Jayapura, Jubi – Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah atau Disperindagkop dan UKM Kota Jayapura terus mendorong pengembangan koperasi adat agar sejahtera.
Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Koperasi Disperindagkop dan UKM Kota Jayapura, Ahmad Musa di Kantor Wali Kota Jayapura, Senin (6/11/2023).
Dikatakannya, dari 14 kampung di Kota Jayapura, koperasi adat yang tersebar di 10 kampung adat belum memberikan dampak signifikan terhadap kesejahteraan koperasi, sehingga belum memberikan kontribusi kepada anggota maupun pengurus.
“Memang masih sangat rendah, mungkin karena kinerja dari koperasi itu, dan juga trauma dari masa lalu yang dilakukan oleh pengurus koperasi sehingga kinerjanya masih belum optimal,” ujarnya.
Peran koperasi pada pertumbuhan ekonomi cukup besar, karena mampu menyejahterakan pengurus dan anggota. Selain itu, koperasi bisa memberikan kontribusi pada penyerapan tenaga kerja.
“Minimnya minat masyarakat untuk menjadi anggota koperasi, karena terkendala regulasi manajemen dan sumber daya manusia atau SDM pada proses pembiayaan dan pengawasan,” ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, kurangnya edukasi tentang kegiatan perkoperasian di kalangan masyarakat, dan masyarakat belum menemukan contoh sosok koperasi yang ideal. “Yang dapat dijadikan tolak ukur agar tertarik bergabung di koperasi,” katanya.
Pemerintah Kota Jayapura melalui Disperindagkop dan UKM terus melakukan pendampingan dan pembinaan, supaya pengurus memiliki kemampuan mengatur dan menjalankan koperasi terutama mengelola keuangan.
“Saya berharap koperasi adat di Kota Jayapura terus meningkat sehingga bisa memacu kinerja perekonomian ke arah yang positif. Untuk itu kami dari dinas terus berupaya dengan memberikan sosialisasi dan edukasi agar mampu menyejahterakan pengurus dan anggotanya,” ujarnya. (*)