Wamena, Jubi – Dalam acara pemberian santunan kepada 200 orang anak yatim/piatu dan kaum dhuafa di Kabupaten Jayawijaya oleh Dewan Masjid Indonesia (DMI) dan Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kabupaten Jayawijaya di Wamena, Minggu (6/8/2023) pagi, sebanyak 737 siswa dari 31 Taman Penitipan Anak (TPA) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) serta Pondok Pesantren Al-Istiqomah Walesi, turut memeriahkan acara tersebut.
Anak-anak itu mengikuti berbagai perlombaan dan bazaar murah yang digelar di halaman masjid Agung Baiturrahman Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan, pada Minggu (6/8/2023) siang.
Aneka lomba yang digelar antara lain mengambar, mewarnai, sepak bola, dan lomba permainan tradisional seperti bakiak, gobak sodor (galasin), egrang, congklak, sondah, dan kelereng.
Sementara kegiatan bazaar murah digelar oleh ibu-ibu jamaah majelis taklim se Jayawijaya.
Ketua PHBI Jayawijaya, Teguh Purwantoro, mengatakan dalam rangka merayakan Tahun Baru Islam dan peringantan Hari Asyura 1 Muharram 1445 Hijriyaah, DMI bersama PHBI Jayawijaya serta ormas Islam dan Baznas Kabupaten Jayawijaya menggelar kegiatan santunan kepada 200 orang anak yatim/piatu dan kaum dhuafa.
Purwantoro mengatakan kegiatan ini bertujuan menjalin tali silaturahmi antara siswa, santri, dan para dewan guru atau ustad/ustadzah. Bila ada gagasan terkait pengembangan dan pembinaan generasi muda Islam di Jayawijaya ke depan, bisa diselaraskan dan menjadikan mutu pembelajaran lebih baik dalam syiar Islam di wilayah itu.
“Untuk ke depannya, kita telah rencanakan ada kegiatan bersama lagi yakni jalan santai dan pawai taaruf dengan melibatkan seluruh ormas Islam di Jayawijaya. Umat Islam adalah umat yang kuat, Bersatu, dan berkarya membangun Jayawijiaya dan Papua Pegunungan,” ujarnya.
Sementara itu, pembina anak yatim/piatu dan kaum dhuafa yang juga Ketua DMI Jayawijaya, Yoyok Iwik Sriyoto, menambahkan kegiatan ini juga partisipasi umat Islam Jayawijaya menyambut HUT ke-78 RI.
“Karena dimanapun kita berada tidak pernah lepas dari hal-hal seperti ini. Anak-anak sebagai modal bangsa tidak boleh hanya peduli terhadap diri sendiri, namun juga perlu terus mengasah kepedulian kepada siapa saja yang ada di sekitar kita,” ujarnya.
Ustaz Ahmad Pranggono dalam ceramahnya mengingatkan pentingnya kepedulian terhadap anak yatim/piatu dan memberikan motivasi kepada anak-anak untuk tetap semangat dalam menghadapi cobaan hidup.
“Semoga semangat kebaikan dan kepedulian ini terus menginspirasi kita semua untuk berbuat baik dan membantu mereka yang membutuhkan dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Ustadz Pranggono
Acara diakhiri doa bersama dan pembagian hadiah kepada para pemenang lomba. (*)