Wamena, Jubi – Dalam menyikapi sejumlah kejadian di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, seperti kasus pembunuhan dan angka kriminalitas yang semakin tinggi, tokoh masyarakat dan pemuda meminta agar warga kembali ke budaya berkebun.
Hal tersebut disampaikan perwakilan tokoh masyarakat sekaligus Ketua Lembaga Musyawarah Adat (LMA) Distrik Ibele, Laodwick Mosip, dan perwakilan tokoh pemuda Wamena, Musa Asso pada Kamis (24/8/2023).
Menurut Laodwick Mosip salah satu cara agar masyarakat terhindar dari kasus-kasus kriminal, yakni kembali ke tatanan adat dan budaya salah satunya melalui budaya berkebun.
“Kita lihat belakangan ini kota Wamena paling sering terjadi kasus kriminal berupa pembunuhan, penjambretan, begal, tabrak lari dan beberapa kejadian lainnya yang dominan disebabkan akibat dipengaruhi oleh minumab beralkohol,” katanya.
Ia mengajak para pemuda dan masyarakat di Jayawijaya dan sekitarnya untuk tidak terpengaruh dengan budaya negatif yang datang dari luar, tetapi fokus untuk kembali ke budaya masyarakat Papua.
“Budaya kita itu berkebun dengan berburu, itu saja, kita kembali ke histori kita, mari kita kembali ke kampung dan berkebun,” katanya.
Selain itu, ia meminta agar Polres Jayawijaya lebih meningkatkan patroli rutin di Wamena, agar kasus-kasus kriminal yang kerap terjadi belakangan ini bisa dicegah. “Kalau bisa rutin patrolinya, kota ini kecil jadi bisa diawasi,” katanya.
Tokoh pemuda di Jayawijaya, Musa Asso, mengatakan kekhwatiran mengenai keamanan di Wamena bukan hanya dirasakannya sendiri. Akan tetapi, hampir semua warga yang ada di kota ini turut merasakannya.
“Tapi masyarakat mau sampaikan keluhan mereka seperti ini, mungkin ragu atau bingung mau sampaikan kekhawatirannya ke siapa. Semoga polisi bisa memberikan rasa nyaman bagi masyarakat yang ada di Kota Wemena dan sekitarnya,” katanya. (*)