Jayapura, Jubi – Pascabentrok warga dengan aparat keamanan di Sinakma, Distrik Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan, Kamis (23/2/2023) siang, yang diakibatkan adanya isu penculikan anak, hingga kini korban dan jumlah kerugian materinya masih didata.
Kapolres Jayawijaya, AKBP Hesman Napitupulu mengatakan, untuk jumlah bangunan baik itu rumah, kios maupun ruko dan lainnya yang terbakar saat rusuh masih belum bisa dipastikan, karena masih dilakukan pendataan.
“Saat ini fokusnya konsolidasi terkait perkembangan situasi untuk lebih baik. Begitu juga tentang jumlah korban masih belum diketahui pasti, karena hingga malam hari juga masih dilakukan penyelamatan dengan membawa [korban] ke Rumah Sakit,” kata kapolres.
Ia menyebut kalau ada warga yang memilih untuk mengamankan diri ke tempat aman, baik itu di Polres maupun Kodim.
“Penanganan pengungsian bersama TNI ke tempat yang aman, ada beberapa masyarakat yang minta perlindungan di Polres dan juga di Kodim, siapa pun yang meminta pengamanan kita merespons,” katanya.
Ia menjelaskan, permasalahan di Sinakma berawal ketika masyarakat Kampung Sapalek, Sinakma atas melihat orang memakai kendaraan roda empat dan membawa anak kecil, sehingga masyarakat menahannya dan menyampaikan bahwa hal itu adalah penculikan.
Hal itu pun tersebar ke masyarakat luas sehingga membuat emosi warga. Kepolisian pun merespons dengan cepat dan mengajak menyelesaikan masalah tersebut di Polres, namun masyarakat tetap tidak menerima.
Pada saat kepolisan akan kembali, warga langsung melakukan aksi penyerangan kepada pihak kepolisian sampai berujung pada pembakaran rumah warga yang lain.
“Tentunya kita akan melakukan langkah selanjutnya bertemu dengan tokoh–tokoh agar situasi bisa aman ke depannya. Saya minta agar tidak terprovokasi dengan isu dan hal yang mengubah situasi menjadi kacau,” kata kapolres.
Sementara itu, Wakil Bupati Jayawijaya, Marthin Yogobi menegaskan bahwa permasalahan tidak secara keseluruhan terjadi di daerahnya itu.
“Lokasinya hanya di Sinakma, jangan sampai ada pemahaman kalau berkembang di luar kalau ini terjadi di Kabupaten Jayawijaya seluruhnya,” kata Yogobi.
“TNI dan Polri bergandengan tangan menyelesaikan situassi hingga sampai malam ini konsolidasi mengumpulkan semua data, oleh karena itu harapan kami masyarakat jangan terprovokasi dengan isu yang tidak benar, secara keseluruhan Kabupaten Jayawijaya aman dan terkendali,” sambungnya. (*)