Sentani, Jubi – Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, mengatakan Papua sangat membutuhkan pikiran-pikiran cerdas dari seorang Barnabas Suebu yang pernah menjabat sebagai gubernur di masa Irian Jaya dan Papua.
“Dia [Bas Suebu] adalah seorang tokoh Papua, nasional, bahkan internasional yang sudah banyak memberikan kontribusi pemikiran untuk banyak perubahan di Papua, nasional, bahkan dunia internasional,” ujar Bupati Awoitauw saat ditemui di kantornya, Senin (25/7/2022).
Bupati Mathius Awoitauw juga mengatakan terbentuknya forum gubernur di seluruh dunia yang terbentuk beberapa waktu lalu, salah satu buah pemikiran Barnabas Suebu. Dalam forum tersebut hanya diikuti gubernur yang memiliki hutan tropis yang luas. Hal ini bersinergi dengan isu-isu pemanasan global yang terjadi hingga saat ini.
“Sebagai konseptor dalam perumusan undang-undang Otsus [Papua] yang saat ini sedang berjalan, bahwa dampak dari otsus ini sendiri sesungguhnya harus benar-benar menjadi bagian dari masyarakat di tingkat bawah,” katanya.
Pikiran cerdas Barnabas Suebu, kata Awoitauw, bersama sejumlah tokoh Papua pada waktu itu, seperti Frans Wospakrik, Jaap Sollosa, dan beberapa tokoh Papua lainnya serta pihak-pihak Lembaga Swadaya Masyarakat adalah Otsus Papua yang hari ini dinikmati oleh seluruh masyarakat di Papua. Itu termasuk isu global karena berbicara Hak Asasi Manusia (HAM) di dalamnya.
“Setelah bebas dari masa tahanannya, pikiran-pikiran cerdas Beliau soal pendidikan, kesehatan, dan lingkungan masih sangat dibutuhkan untuk Papua yang lebih maju dan lebih baik ke depan,” kata Awoitauw.
Hal senada juga dikatakan oleh tokoh pemuda Kabupaten Jayapura, Baharudin Farawowan. Bahwa selama menjalani masa hukumannya di Lapas Sukamiskin Bogor, tidak menurunkan pamor dan ketokohan seorang Barnabas Suebu bagi masyarakat di Papua.
Bahar sapaan akrabnya ini juga mengatakan di masa mudanya Barnabas Suebu merupakan mercu suar para pemuda Papua (Irian Jaya waktu itu) dan menjadi pemimpin termuda di Indonesia melalui Ketua KNPI pertama Irian Jaya dalam dua periode.
Terlepas dari masa mudanya, kata Bahar, badan dan pikirannya menjadi representasi seluruh masyarakat di Papua hingga saat ini. Undang-undang Otsus duapuluh tahun lalu hingga saat ini dan terbentuknya tiga daerah otonom baru tentunya sangat membutuhkan pikiran cerdas dan wawasan darinya.
“Sebagai anak yang lahir dan besar di Sentani, saya sangat kagum dan salut dengan Kakak Bas. Keteguhan hati, wawasan, dan gagasannya yang mendunia patut kita apresiasi dan melanjutkan. Apalagi saat ini, ada tiga daerah otonom baru, pikiran dan ide serta gagasan yang besar tentu dibutuhkan dari seorang Barnabas Suebu,” ujar Bahar yang juga sebagai tenaga staf ahli Komisi II DPR RI. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!