Jayapura, Jubi β Sejumlah potensi wisata akan dikembangkan pemerintah dan masyarakat adat Kampung Tahima Soroma Kayu Pulo, jelang Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) VI yang akan berlangsung di Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura, Tanah Tabi, pada 24-30 Oktober 2022.
Kepala Kampung Kayu Pulo, Tomi Sibi saat ditemui di Kampung Tahima Soroma Kayu Pulo mengatakan, secara geografis Kampung Kayu Pulo berada di tengah sehingga memiliki potensi wisata yang cukup menjanjikan baik pantai, spot foto dengan view atau pemandangan latar Kota Jayapura, serta pantai pasir putih yang berada di Pulau Kosong.
“Harapan kami, kegiatan kongres ini akan membawa perubahan, dan kampung kami menjadi kampung wisata yang mampu mengangkat ekonomi warga di kampung ini,” kata Tomi Sibi, Selasa (13/9/2022).
Dijelaskannya, Kampung Kayu Pulo ditunjuk oleh Panitia KMAN Nasional sebagai lokasi sarasehan kongres dari 12 kampung yang ditunjuk panitia. Dari 12 kampung itu, ada dua kampung di Kota Jayapura yaitu Kampung Kayu Pulo dan Kampung Enggros. Sedangkan 10 kampung lainnya berada di Kabupaten Jayapura.
Menurut Tomi Sibi, Kampung Tahima Soroma Kayu Pulo yang ditunjuk sebagai tempat serasehan akan memberikan peluang bagi masyarakat adat, untuk mempromosikan potensi wisata di kampung yang penduduknya berjumlah sekitar 624 jiwa itu.
“Kampung kami akan menjadi lokasi sarasehan. Kegiatan ini sangat berpotensi sekali buat kami menunjukkan spot wisata kami, ada pondok-pondok, pantai pasir putih di Pulau Kosong, dan jembatan wisata yang berada di ujung kampung untuk spot foto, ada keramba yang dikelola warga, dan ada juga tempat wisata di bukut,β ujarnya.
Sementara itu, Ondoafi Kampung Tahima Soroma Kayu Pulo, Nikolas Youwe menyatakan mendukung kegiatan sarasehan yang akan dilaksanakan di Kampung Kayu Pulo, sehingga potensi-potensi kampung seperti pariwisata dapat dikembangkan oleh masyarakat kampung, agar nantinya terekspos keluar dan menjadi daya tarik sendiri.
“Kami pada prinsipnya bersama masyarakat kampung siap menyambut tamu yang akan datang ke kampung kami. Dan peserta KMAN jika kembali ke daerahnya, mereka akan cerita tentang Kampung Kayu Pulo,β ujar Nikolas Youwe.
Ketua Panitia KMAN VI Kota Jayapura, Evert Merauje mengakui bahwa secara tidak langsung, penunjukan Kampung Kayu Pulo dan Kampung Enggros sebagai lokasi sarasehan di Kota Jayapura, sekaligus akan mempromosikan potensi wisata di kampung tersebut, dan hal ini merupakan sebuah terobosan yang baik dalam menggali dan mengangkat pariwisata di Kota Jayapura.
“Suatu saat nanti, setelah kegiatan KMAN ini , dua kampung ini akan menjadi kampung wisata atau ekowisata, dan kita akan mendorong supaya namaβnama dan potensi kampung-kampung ini akan naik dan lebih bagus lagi ke depan,β harap Merauje. (*)