Sentani, Jubi – Kabupaten Jayapura akan menggelar Pemilihan Putra dan Putri Pariwisata Yauw dan Enggo, sebagai bentuk dukungan pada pelaksanaan Kongres Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) yang rencananya dilaksanakan Oktober 2022 mendatang.
Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, menyambut baik rencana kegiatan yang dipelopori oleh kaum muda kreatif di Kabupaten Jayapura itu.
“Hasil dari lomba Pemilihan Putra dan Putri Pariwisata Yauw dan Enggo, nantinya mereka yang akan memberikan informasi dan edukasi kepada para tamu yang datang ke sini, tentang adat istiadat serta budaya lokal,” ujar Bupati Awoitauw, saat ditemui di Sentani, Senin (25/4/2022).
Dikatakan, dalam pelaksanaan Kongres AMAN nanti yang bersamaan dengan Festival Danau Sentani (FDS), ada panggung pementasan yang dibuat di lokasi Pantai Wisata Khalkote Distrik Sentani Timur.
Para finalis atau Putra dan Putri Pariwisata terpilih, bisa menampilkan busana tradisional asli Tabi melalui parade atau fashion show, sehingga semua orang yang hadir bisa mendapat informasi sekaligus menyaksikan penampilan anak-anak muda ini.
“Dalam proses pelaksanaan, panitia harus saling koordinasi dengan panitia besar Kongres AMAN maupun Festival Danau Sentani, agar semua kegiatan dapat berjalan dengan baik,” jelasnya.
Ketua Panitia Pemilihan Putra dan Putri Pariwisata Kabupaten Jayapura, Henauche Puraro, mengatakan sangat berterima kasih atas dukungan pemerintah daerah. Selanjutnya, persiapan pendaftaran akan berlangsung selama sebulan dari 13 Mei sampai 13 Juni 2022.
Terkait kriteria, yakni usia pendaftar antara 16 hingga 23 tahun. Pendaftaran terbuka umum bagi masyarakat yang berdomisili di Kabupaten Jayapura, yang dibuktikan dengan dokumen kependudukan berupa e-KTP dan Kartu Keluarga.
“Lomba ini bertujuan untuk menyiapkan duta-duta pariwisata dalam mendukung penyelenggaraan Kongres AMAN di Kabupaten Jayapura. Ajang ini juga menjadi wadah untuk mencari dan menciptakan bibit putra dan putri Kabupaten Jayapura, untuk ajang yang lebih besar seperti Putri Pariwisata Provinsi Papua dan Putri Indonesia,” jelasnya.
Ia mengatakan, ada tiga pilihan busana yang diperlombakan di antaranya busana nasional, batik Papua khusus daerah Sentani dengan ciri khas ukiran Sentani, dan busana tradisional dengan bahan kulit kayu.
“Setelah pendaftaran, peserta akan melalui berbagai seleksi dan nantinya akan ditetapkan dua puluh besar, masing-masing sepuluh putra dan sepuluh putri, dan ada masa karantina bagi peserta yang lolos dari seleksi. Dengan kegiatan ini, diharapkan mampu memublikasikan budaya kita secara lokal, nasional maupun international,” ucapnya. (*)
Discussion about this post