Jayapura, Jubi – Rapat kerja teknis (rakernis) ke VI Yayasan Pendidikan Kristen (YPK) se-Tanah Papua menghasilkan sejumlah rekomendasi untuk perbaikan tata kelola kelembagaan dan peningkatan mutu layanan pendidikan kristen di Tanah Papua.
Yayasan Pendidikan Kristen [YPK] bukan sesuatu yang baru dalam bidang pengembangan pendidikan manusia di Tanah Papua.
Pada 8 Maret 2022, baru memperingati hari lahirnya yang ke-60 tahun.
Dalam usianya yang tidak muda lagi, yayasan yang berada di bawah Sinode GKI di Tanah Papua ini menghadapi berbagai tantangan yang berpengaruh pada mutu pelayanan pendidikan terutama di daerah-daerah.
Dalam rakernis yang diselenggarakan pada Sabtu, 23 April 2022 di Istora Papua Bangkit, Kabupaten Jayapura, ketua badan pengurus YPK Nomensen Mambraku mengaku harus bekerja keras mengatasi berbagai tantangan untuk mengembalikan kejayaan pendidikan di Tanah Papua agar mampu berkompetisi secara nasional.
“Rapat kerja ini merekomendasikan untuk Ketua BP YPK Tanah Papua harus mampu untuk menata YPK, menata layanan-layanan lembaga pendidikan kristen di Tanah Papua sebagai lembaga pendidikan yang bermartabat, berkompetisi nasional, mampu meningkatkan kualitas hidup para peserta didik di Tanah Papua.
“Itu rekomendasi mereka di kelembagaan secara garis besar.”
“Yang kedua itu ada di pendidikan bahwa Yayasan Pendidikan Kristen di Tanah Papua, Ketua BP YPK di tanah Papua dituntut untuk harus mampu mengembalikan kejayaan Pendidikan Kristen di Tanah Papua di masa lalu supaya Yayasan Pendidikan Kristen di Tanah Papua berkembang seperti masa lalunya. Hari ini saya katakan bahwa YPK lebih baik dari kemarin tetapi kita semua bersepakat bahwa YPK besok harus lebih baik lagi dari hari ini.”
Nomensen Mambraku mengatakan demi menghasilkan sumber daya manusia Papua yang berkarakter Kristus, maka perbaikan mutu pendidikan menjadi keharusan.
Apalagi mayoritas peserta didik di sekolah-sekolah ini adalah anak-anak asli Papua.
“kedepan harus tetap eksis untuk mempertahankan presentasi pendidikan. Kita tahu bahwa hari ini 99 persen anak-anak didik itu adalah anak-anak Papua. Jadi kalau jumlah peserta didik anak-anak itu hari ini berjumlah 84.585 person, 99 persen itu anak-anak Papua. Berarti mempersiapkan anak-anak Papua untuk masa depan.”
Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw yang turut hadir menutup rakernis itu mengatakan diperlukan inovasi, terobosan baru, dan kolaborasi dalam pembenahan manajemen Yayasan Pendidikan Kristen di Tanah Papua.
“Mudah-mudahan YPK bisa tampil lebih baik lagi membenahi manajemen. Pendidikan ini terlalu maju jadi perlu ada inovasi-inovasi baru, kreativitas baru, jangan mengandalkan dana terus dari gereja. Jadi harus mandiri, jadi harus kolaborasi, kerjasama dengan siapa pun.”
Dalam mendukung upaya yayasan pendidikan tertua di Tanah Papua untuk mencerdaskan anak-anak negeri, Bupati Matius Awoitauw menjanjikan pembangunan satu unit kantor pengelola sekolah wilayah (PSW) YPK Kabupaten Jayapura.
Rakernis dilaksanakan selama tiga hari dan mendiskusikan berbagai aspek yang digumuli pada bidang umum, bidang pendidikan, bidang kelembagaan, serta bidang aset dan keuangan.(*)
Discussion about this post