Sentani, Jubi – Kongres Aliasi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) ke-VI dan Festival Danau Sentani (FDS) yang dilaksanakan pada Oktober 2022 mendatang, didukung penuh oleh sejumlah tokoh pemuda Kabupaten Jayapura.
Ketua Pilar Pemuda Tabi, Renaldy David Tokoro mengatakan, Pilar Pemuda Tabi bersama segenap pemuda Tabi sangat mendukung dua kegiatan tersebut.
Menurutnya, orang tua mewariskan struktur dan nilai-nilai adat yang sangat tinggi dan dihormati, sehingga pelaksanaan Kongres AMAN di Tanah Tabi, dilihat sebagai bentuk apresiasi dan pengakuan masyarakat adat nusantara atas apa yang dimiliki Tanah Tabi.
“Ini bagian dari semangat untuk menggalang kesatuan dalam bingkai masyarakat adat. Karena adat adalah warisan leluhur kita, yang tentunya harus terus kita jaga, dari generasi ke generasi,” ujar Renaldy di Sentani, Selasa (19/4/2022).
Renaldy menjelaskan bahwa sebelum hadirnya Gereja dan pemerintah di Tanah Adat Tabi, yang dimiliki masyarakat hanyalah adat, dan keberadaannya diakui dan berlaku hingga di dunia. Oleh sebab itu, setiap 9 Agustus diperingati sebagai Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia.
“Indonesia sendiri, masyarakat adat dan hukum adat diakui keberadaannya seperti tertulis dalam konstitusi, UUD 1945 pasal 18 b ayat (2), hal ini menjadi payung hukum dan landasan pijak dalam regulasi pemerintah daerah.”
Tokoro berharap, agar saat pelaksanaan Kongres AMAN dihadiri dan dibuka secara resmi oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Pilar Pemuda Tabi dalam upaya mendukung pelaksanaan Kongres AMAN, telah membangun komunikasi dan sinergitas dengan Pengurus Daerah AMAN Jayapura.
“Mengutip dari slogan Kongres AMAN yaitu ‘torang ada untuk menjaga yang sudah ada’,” ucapnya.
Sementara itu, Yulianus Dwaa, tokoh pemuda lainnya mengatakan, selaku putra Kabupaten Jayapura ia mengapresiasi dan mendukung pelaksanaan Kongres AMAN di Tanah Papua. Ia juga berharap agar Kongres AMAN menjadi momentum kebangkitan masyarakat pribumi di Indonesia.
“Dengan pelaksanaan dua agenda nasional di tanah ini, merupakan bagian dari aktualisasi nilai adat kita yang sangat menghormati kebersamaan dan perubahan ke arah yang lebih baik,” ujarnya. (*)
Discussion about this post