Sentani, Jubi – Hasil pemungutan retribusi jasa umum di Kabupaten Jayapura oleh sejumlah perangkat daerah hanya sebesar Rp 5.235.000.000 atau 58,52 persen dari total target, sehingga masuk kategori sangat rendah.
Salah satu anggota DPRD Kabupaten Jayapura, Slamet, yang ditemui di Kantor DPRD Kabupaten Jayapura, Gunung Merah Sentani, Kamis (20/7/2023), mengatakan rendahnya hasil pemungutan retribusi tersebut terdiri dari retribusi pelayanan persampahan atau kebersihan dengan realisasinya hanya mencapai 51,26 persen dari jumlah targetnya, retribusi pelayanan parkir di tepi jalan umun dengan realisasi hanya sebesar 15,65 persen dari total target.
Kemudian ada juga retribusi pengujian kendaraan bermotor dengan realisasi hanya sebesar 50,22 persen dari total target, serta retribusi pelayanan tera ulang dengan realisasi hanya sebesar 50,70 persen dari total target.
Terkait hal ini, kata Slamet, melalui Laporan Badan Anggaran (Banggar) DPPR telah merekomendasikan agar Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang mengelola pelayanan persampahan dan pemungutan retribusi, Dinas Perhubungan sebagai pengelola pelayanan parkir di tepi jalan dan pemungut retribusinya, serta pengelola pelayanan pengujian kendaraan bermotor dan pemungut retribusinya segera mengidentifikasi faktor kendala yang dihadapi dalam mengelola pelayanan dan pemungutan retribusinya, agar dapat meningkatkan capaian kinerjanya di tahun-tahun mendatang.
“Masih banyak kecolongan dengan juru parkir liar,” ujarnya.
Salah satu tukang parkir di Sentani, Terinus Binur mengaku pendapatannya dalam sehari bisa mencapai 400 hingga 500 ribu rupiah setiap hari. Pendapatan tersebut tanpa memberikan karcis retribusi dari pemerintah daerah.
“Kerja parkiran seperti di pertokoan yang ramai pengunjungnya, apalagi hari libur bisa mencapai satu juta rupiah dari pagi hingga malam,” jelasnya.
Kepala Bidang Lingkungan Hidup pada DLH Kabupaten Jayapura, Xaverius Manangsang mengaku target pendapatan dari retribusi sampah pada 2022 mengalami over target.
“Tahun lalu kita lewati target pendapatan, dari 250 juta rupiah kita lewati di pertengahan tahun mencapai 270 juta rupiah, akhir tahun kita capai 345 juta rupiah. Saat ini, dari target yang sama, capaian kita baru 45 persen dan pasti tercapai target yang ditetapkan,” jelasnya. (*)