Sentani, Jubi – Penjabat (Pj) Bupati Jayapura Triwarno Purnomo, mengatakan pemindahan lokasi SMPN 1 Sentani sudah sesuai dengan ketentuan dan kesepakatan bersama.
Purnomo menjelaskan bahwa terkait desas-desus pemindahan lokasi SMPN 1 Sentani, telah diikutinya sejak lama dan berkembang di tengah masyarakat serta melalui media sosial.
“Pastinya, apa pun kebijakan yang diambil oleh pemerintah daerah itu, kita akan mengacu pada regulasi yang ada. Karena keberpihakan kepada masyarakat dalam hal pelayanan serta ketersediaan fasilitas pendidikan,” ujar Triwarno di Sentani, Rabu (4/1/2022).
Dikatakan, dalam hal pemindahan lokasi sekolah tidak ada pihak yang diuntungkan atau dirugikan. Karena orientasi dari pemda adalah pelayanan.
“Semua untuk kepentingan masyarakat, terutama kita punya anak-anak yang sedang duduk di bangku sekolah tersebut,” jelasnya.
Secara terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jayapura, Hana Hikoyabi menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan monitoring dan persiapan lokasi, untuk proses peletakan batu pertama pembangunan gedung sekolah SMPN 1 Sentani di Kampung Doyo Baru, Distrik Waibhu. Dimana luas lahan pembangunan gedung sekolah mencapai 1.000 meter persegi yang nantinya dibagi dua dengan Dinas Sosial.
“Beberapa hari lalu sudah kami tinjau ke lokasi pembangunan dan melakukan segala persiapan, karena dalam waktu dekat ini akan dilakukan peletakan batu pertama oleh Penjabat Bupati Jayapura,” ujar Hana.
Hana juga mengakui adanya protes dari sejumlah masyarakat terkait proses pemindahan lokasi sekolah tersebut.
“Ini untuk kebaikan bersama, jalan masuk bandar udara dimana berdirinya SMPN 1 Sentani akan dijadikan ruang terbuka hijau, sementara bangunan baru di Toladan akan dijadikan sebagai tempat pendidikan dan latihan bagi aparatur sipil negara,” katanya.
“Biaya pelepasan hak ukayat akan diselesaikan oleh pemerintah daerah. Oleh sebab itu, proses pelayanan ini tetap terus berjalan dalam dunia pendidikan. Kalau protes terus, pelayanan tidak akan berjalan dengan maksimal dan anak-anak kita yang akan jadi korban,” ucapnya. (*)